BTN Harapan MBR Kini dan Nanti

Tuesday, 7 February 2023 : 23:50
Baca Lainnya

 


Hendri Nova

Wartawan Kabar62.com

"Lina, kamu jadi ambil rumah? Di sebelah rumahku dibangun lagi tipe rumah subsidi yang sama dengan rumahku."

Sari salah seorang pedagang tahu di Pasar Belimbing Padang, mencolek sahabatnya seorang pedagang sayur. Beberapa waktu lalu, Lina berkunjung ke rumahnya dan sangat tertarik untuk memiliki rumah yang sama.

Dalam perhitungannya, uang sewa per tahun yang ia keluarkan saat ini untuk mengontrakl rumah, hampir setara dengan angsuran kredit yang harus ia keluarkan, jika seandainya nanti jadi mengambil rumah subsidi.

"Kamu serius Lin...? Nanti sepulang jualan, kamu temani untuk lihat-lihat ya. Moga-moga rumahnya berjodoh, sehingga saya tidak usah repot lagi pindah rumah setiap tahun. Apalagi tiap tahun sewa rumah naik terus, sudah tidak kuat," jawab Lina antusias.

"Jaraknya dari rumahku sangat dekat, tidak sampai satu kilometer. Lokasinya juga bagus, kalau terlambat nanti bisa-bisa tidak kebagian," terang Sari lagi.

"Oke. Kalau nanti memang cocok, besok temani lagi menemui develovernya ya," pinta Lina.

"Oke, siap," kata Sari lagi.

"Saya ikut juga ya. Kamu ya Sar... informasi penting seperti itu tidak dibagi rata sama teman-teman," timpal Eka, pedagang lontong di dekat Sari jualan.

"Oke maaf kawan, soalnya kemaren-kemaren ngak bilang juga mau. Kalau gitu, nanti kita lihat sama-sama. Lagian unitnya lumayan banyak. Jika DP-nya cepat dibayar, tentu kepastian punya rumah jadi lebih nyata," ujar Sari.

Hitung punya hitung, ada total lima orang yang minat untuk melihat rumah subsidi di lokasi terbaru tersebut. Teman Sari yang lain mengaku minat juga, namun akan melihat di hari yang lain.

Rumah MBR

Keberadaan rumah murah bersubsidi, memang sudah lama dinanti-nantikan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Terutama mereka yang memiliki pekerjaan formal/fixed income Non Peserta Tapera. Meski begitu, tak sedikit pula menarik minat masyarakat di luar pekerjaan formal, dengan cara tertentu bisa memiliki rumah KPR Bersubsidi skema FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) yang pengelolaannya dilaksanakan oleh BP TAPERA.

Mereka ada yang mengambil rumah atas nama saudaranya yang belum minat mengambil rumah atau bisa juga anggota keluarga lain yang memiliki slip gaji. Soalnya, syarat memiliki rumah KPR Bersubsidi skema FLPP seperti dikutip dari btn.co.id memang mensyaratkan yang salah satunya slip gaji 3 bulan terakhir.

Bagi pedagang sayur di pasar ataupun pedagang lainnya, hal ini tentu mustahil mereka punya, karena mereka dapat uang langsung dari usaha sendiri. Namun berkat ada anak, saudara, atau anggota keluarga lainnya yang memiliki slip gaji, niat mereka memiliki rumah akhirnya kesampaian juga.

Selain slip gaji 3 bulan terakhir, syarat lainnya untuk kelengkapan dokumen seperti KTP (pemohon dan pasangan bagi calon debitur yang telah menikah),

Kartu Keluarga (KK), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Buku atau Akta Nikah bagi yang telah menikah atau Surat/Akta Cerai bagi yang telah bercerai, surat keterangan bekerja dari perusahaan, dan Rekening Koran tabungan 3 bulan terakhir, tentu lebih mudah untuk dipenuhi. 

Sementara Persyaratan Pemohon seperti WNI minimal usia 21 tahun atau sudah menikah, maks 65 tahun pada saat jatuh tempo kredit, maksimal penghasilan untuk yang tidak kawin Rp6jt, kawin Rp8jt (khusus Papua dan Papua Barat, tidak kawin Rp7,5jt dan kawin Rp 10jt, pemohon dan pasangan tidak memiliki rumah, belum pernah menerima subsidi perumahan dari pemerintah, memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), memiliki Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan (PPh) orang pribadi, dan NIK terdaftar di Dukcapil, tentu bukanlah menjadi masalah berarti.

Dalam bank yang dipilih untuk mengajukan kredit, rata-rata MBR lebih percaya pada Bank Tabungan Negara (BTN) dengan program KPR BTN Sejahtera dengan KPR Bersubsidi skema FLPP. Beragam kemudahan yang diberikan BTN pada para calon nasabahnya, sudah banyak beredar dari mulut ke mulut. Dimana sudah menjadi tagline 'Ingat KPR Bersubsidi, Ingat BTN' di tengah-tengah masyarakat. 

Hal itu telah menjadikan BTN identik dengan bantuan kredit perumahan. Meski layanan BTN untuk masyarakat bejibun, namun untuk kepercayaan kredit rumah, BTN memang tidak ada  lawan.

Masyarakat sendiri bersemangat mengambil KPR BTN Sejahtera karena maksimal dan jangka waktu pembiayaan sesuai dengan harga jual rumah subsidi yang ditetapkan oleh Pemerintah, yakni sampai dengan 20 (dua puluh) tahun.

Program KPR BTN Sejahtera memiliki uang muka ringan mulai dari 1%, suku bunga 5% tetap, jangka waktu hingga 20 tahun, subsidi bantuan uang muka sebesar Rp4juta rupiah (khusus rumah tapak), bebas premi asuransi dan PPN, dan jaringan kerjasama yang luas dengan developer di seluruh Indonesia.

Banjir Penghargaan

Tanda BTN merupakan bank terbaik bagi rakyat yakni diraihnya penghargaan sebagai Best Asia’s Transformation Bank tahun 2022 di ajang Euromoney Awards of Excellence 2022. Dalam ajang yang diselenggarakan oleh Euromoney, Bank BTN dinilai telah menjalani transformasinya dengan baik dan fokus pada perluasan bisnis berbasis ekosistem perumahan.

Sebagai bank yang fokus pada perumahan di Indonesia, dengan KPR mencapai 89% dari portofolio kredit, Bank BTN bertindak sebagai akselerator Program Sejuta Rumah yang diinisiasi Pemerintah sejak tahun 2015 sebagai solusi dari backlog perumahan nasional yang diperkirakan mencapai 11,4 juta rumah. (infobanknews.com).

Semoga saja BTN menjadikan penghargaan yang didapat, sebagai pemacu semangat untuk Indonesia lebih baik lagi. Jika program rumah untuk rakyat lancar, tentu makin sukses juga program perumahan milik Pemerintah. (*)


Share :

Saat ini 0 komentar :