Baca Lainnya
Kabar62.com - Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, memilih bungkam di media sosial Twitter, terkait serangan yang terus berlanjut dari Ketua Partai Gerindra Sumbar, Andre Rosiade, di beberapa kicauannya di media sosial.
Terbaru Andre Rosiade menyindir Irwan yang belum juga mengunjungi lokasi bencana di Solok Selatan.
"Tanggap darurat Solsel di mulai dr 22 November. Hari ini tgl 16 Desember. Gubernur Sumbar sampai sekarang belum juga datang ke Lokasi Bencana. Bahkan yg bersangkutan bisa berangkat ke Kolombia. Apakah mungkin Solsel jaraknya lebih jauh dr pada Kolombia bagi Gubernur Sumbar???" tanya Andre, Senin (16/12/2019).
Irwan sendiri, terakhir melakukan twit, Jumat (13/12/2019). Itupun tak ada yang terkait pembelaan diri ataupun keterangan mengapa ia pergi ke luar negeri.
Namun pada para wartawan Irwan mengatakan, kunjungannya ke luar negeri demi mencari investasi. Tanpa investasi, tidak mungkin janji kampanyenya yang akan menyejahterakan rakyat terpenuhi.
"Kita ke luar negeri untuk kepentingan rakyat. Itu kepala daerah di mana pun dia, apalagi di Sumbar, kalau dia tidak mencari investasi, janji kampanyenya untuk menyejahterakan rakyat nggak bakalan terpenuhi. APBD kita itu rata-rata kota dan kabupaten, PAD-nya (Pendapatan Asli Daerah, red) cuma 6 persen, itu kecil, kita nggak punya sumber daya," kata Irwan Prayitno kepada detikcom, Senin (16/12/2019).
"Jadi kalau ingin menyejahterakan sesuai janji kampanye dengan dana APBD plus APBN yang masuk ke kita, nggak cukup," imbuhnya.
Pemerintah Pusat, kata Irwan, mendorong pemerintah daerah untuk kreatif mencari investasi. Irwan pun menyanggupi dorongan itu dengan mencari investasi hingga ke luar negeri.
"Nah Pemerintah Pusat, Bapak Presiden dan BKPM menyuruh kita kreatif untuk mencari investasi dalam dan luar negeri. Dan Alhamdulillah PMA (Penanaman Modal Asing)-nya besar, PMD (Pemberdayaan Masyarakat dan Desa)-nya juga besar, sehingga tumbuh ekonomi," papar Irwan.
"Kalau dengan APBD tidak mungkin tumbuh ekonomi, karena struktur keuangan kita di APBD provinsi, khususnya di Sumatera Barat, tidak mencukupi untuk menggerakkan ekonomi, karena habis untuk belanja pegawai yang memang itu tuntutan dan kewajiban, sementara uang nggak ada," tambahnya.
Sepertinya gayung akan terus bersambut dan belum ada indikasi bakal mereda. (*)
Foto diambil dari eramuslim.com
Terbaru Andre Rosiade menyindir Irwan yang belum juga mengunjungi lokasi bencana di Solok Selatan.
"Tanggap darurat Solsel di mulai dr 22 November. Hari ini tgl 16 Desember. Gubernur Sumbar sampai sekarang belum juga datang ke Lokasi Bencana. Bahkan yg bersangkutan bisa berangkat ke Kolombia. Apakah mungkin Solsel jaraknya lebih jauh dr pada Kolombia bagi Gubernur Sumbar???" tanya Andre, Senin (16/12/2019).
Irwan sendiri, terakhir melakukan twit, Jumat (13/12/2019). Itupun tak ada yang terkait pembelaan diri ataupun keterangan mengapa ia pergi ke luar negeri.
Namun pada para wartawan Irwan mengatakan, kunjungannya ke luar negeri demi mencari investasi. Tanpa investasi, tidak mungkin janji kampanyenya yang akan menyejahterakan rakyat terpenuhi.
"Kita ke luar negeri untuk kepentingan rakyat. Itu kepala daerah di mana pun dia, apalagi di Sumbar, kalau dia tidak mencari investasi, janji kampanyenya untuk menyejahterakan rakyat nggak bakalan terpenuhi. APBD kita itu rata-rata kota dan kabupaten, PAD-nya (Pendapatan Asli Daerah, red) cuma 6 persen, itu kecil, kita nggak punya sumber daya," kata Irwan Prayitno kepada detikcom, Senin (16/12/2019).
"Jadi kalau ingin menyejahterakan sesuai janji kampanye dengan dana APBD plus APBN yang masuk ke kita, nggak cukup," imbuhnya.
Pemerintah Pusat, kata Irwan, mendorong pemerintah daerah untuk kreatif mencari investasi. Irwan pun menyanggupi dorongan itu dengan mencari investasi hingga ke luar negeri.
"Nah Pemerintah Pusat, Bapak Presiden dan BKPM menyuruh kita kreatif untuk mencari investasi dalam dan luar negeri. Dan Alhamdulillah PMA (Penanaman Modal Asing)-nya besar, PMD (Pemberdayaan Masyarakat dan Desa)-nya juga besar, sehingga tumbuh ekonomi," papar Irwan.
"Kalau dengan APBD tidak mungkin tumbuh ekonomi, karena struktur keuangan kita di APBD provinsi, khususnya di Sumatera Barat, tidak mencukupi untuk menggerakkan ekonomi, karena habis untuk belanja pegawai yang memang itu tuntutan dan kewajiban, sementara uang nggak ada," tambahnya.
Sepertinya gayung akan terus bersambut dan belum ada indikasi bakal mereda. (*)
Foto diambil dari eramuslim.com