Baca Lainnya
"Kalo hanya Amar ma’ruf alias ceramah itu tidak begitu sulit. Tapi Nahi munkar merupakan hal yg sulit. Sy bukan peserta Pilkada 2020. Dr 2017 sy ingatkan sang Walikota mengenai Maksiat. Tapi yg bersangkutan cuek. Sekarang sy membongkar maksiat. Pendukungnya marah2 dan membully sy," kata Andre, di akun media sosial Twitter, Selasa (14/1/2020).
Ia mengaku aneh, karena tutup mata terhadap kemaksiatan yang ada.
"Silahkan anda membully sy. Tapi ini tanggung jawab sy dunia dan akhirat utk melawan Maksiat. Demi Allah sy tidak akan mundur dan takut dgn Penggiringan Opini yg menyesatkan," ujarnya.
Twit Andre disambut netizen dengan komentar beragam. Salah satunya datang dari Salendra Yopi, dengan akun @salendra18.
"Bang, maju aja di pilkada 2020. Jika menang, anda punya kekuasaan untuk berbuat lebih. Berbuat nyata untuk menghentikan maksiat tersebut. Itu lebih efektif drpd sekadar mengingatkan. Karena anda akan punya kuasa untuk bertindak," katanya.
Netizen lainnya, DYS lewat akun @DYS_yes, meminta Andre untuk langsung mengobrak abrik tempat maksiat.
"Klo mau bongkar ya bongkar aja, itupun kalau mampu. Kalau ga mampu ga usah salahin walikota.
Daripada tiap hari nyinyir bahas prostitusi, lebih baik tongkrongin 24 jam x 380 hari, obrak abrik dah sampai akar2nya, kalau berhasil semua akan hormat padamu," ujarnya. (*)
