Virus Corona, Antara Isu Sup Kelelawar dan Bocornya Senjata Biologi

Sunday 26 January 2020 : 18:35
Baca Lainnya
Virus Corona membuat buncah dunia, karena penyebaranya yang begitu cepat, yakni hanya dengan perantaraan bersin, sebagaimana layaknya flu biasa.

Spekulasi pun berkembang, pasca meledaknya virus Corona di Wuhan China. Spekulasi awal menyebutkan virus ini berasal dari sup kelelawar yang biasa di konsumsi warga Wuhan.

Kasus pertamanya juga disebut berasal dari pasar Wuhan yang memang menjual segala makhluk hidup untuk dimakan, mulai dari yang lazim, sampai tidak lazim. Binatang yang tidak lazim seperti kelelawar, ular, koala, tikus, dan masih banyak lagi.

Pada awalnya masyarakat dunia percaya, namun setelah spekulasi lainnya keluar, warga dunia pun ragu, jika itu ditularkan dari sup kelelawar. Soalnya, tak hanya warga Wuhan yang suka makan kelelawar, ada banyak etnik lainnya di dunia yang juga makan kelelawar.

Dari penelusuruan Youtube berjudul Eating Bats yang dipublikasikan  National Geographic, telah ditonton 573 rb x dan diposting
11 tahun yang lalu, ada aktivitas makan kelelawar oleh masyarakat Papua New Guinea.

Selain itu juga ada video dari Indonesia, tepat dari Tomohon Sulawesi Utara. Dari Wuhan, China, dan lainnya. Untuk melihat videonya, cukup buat kata kunci etream food bats.

Jika memang ditularkan kelelawar, harusnya negara-negara yang penduduknya suka makan kelelawar dari turun temurun, bakal juga terpapar virus Corona. Namun kasusnya hanya muncul di Wuhan.

Para pembaca pun akhirnya mulai percaya, jika Virus Corona hasil produksi laboratorium yang bisa sengaja atau tidak sengaja, bocor menerpa manusia.

Dikutip dari viva.co.id, dicurigai epidemi virus corona yang tengah menyebar secara global bisa jadi berasal dari laboratorium di Wuhan, yang terkait dengan program senjata biologi rahasia China. Hal ini diungkapkan oleh seorang ahli perang biologis Israel.

Minggu ini, Radio Free Asia menyiarkan ulang laporan televisi lokal Wuhan dari tahun 2015 lalu, yang menunjukkan laboratorium penelitian virus paling maju di China, yang dikenal sebagai Institut Virologi Wuhan.

Laboratorium itu adalah satu-satunya tempat yang dinyatakan China mampu mengerjakan virus-virus mematikan.

Mantan petinggi intelijen militer Israel yang telah mempelajari senjata biologi China, Dany Shoham, mengatakan kalau institut ini berhubungan dengan program senjata biologi rahasia Beijing.

"Laboratorium tertentu di institut ini mungkin terlibat dalam hal penelitian dan pengembangan senjata biologis China. Setidaknya sebagai pelengkap, namun bukan sebagai fasilitas utama penyelarasan senjata biologi," katanya dikutip dari Washington Times, Sabtu, 25 Januari 2020.

Ia juga mengatakan bahwa pengerjaan senjata biologi dilakukan sebagai bagian dari penelitian sipil-militer ganda dan 'pasti rahasia'.

Sebagai informasi, Shoham meraih gelar doktor dalam bidang mikrobiologi medis. Dari 1970-1991, ia merupakan analis senior intelijen militer Israel untuk perang bilogi dan kimia di Timur Tengah dan di seluruh dunia. Pangkatnya sendiri diketahui adalah letnan kolonel.

Wuhan Ternyata Banyak Umat Islam

Sebuah tulisan yang viral di media sosial Whatsapp, ditulis Dr. Zul Khair Astari Hasan, Pusat Kajian Bumiputera-Jogjakarta, menyebut Wuhan sebagai salah satu propinsi di China yang memiliki Penduduk Muslim sangat banyak.

Dr. Ainal Khan mengatakan bahwa setelah Uyghur maka Pemerintah Komunis China memang mentargetkan membasmi habis pertumbuhan Muslim di Wuhan.

Karena Wuhan salah satu Kota di RRC yang pertumbuhan Muslim nya sangat pesat dan Masjid Masjid telah banyak berdiri sejak lama di Wuhan.

Bahkan Sejarah Islam di Wuhan telah ada sejak era Khulafaurrasyidin ketika delegasi yang dikirim Umar bin Khatab RA sampai di Wuhan dan mendirikan Masjid pertama disana*.

Penyebaran Virus Corona di Wuhan merupakan senjata mematikan yang dilancarkan rejim Komunis China dalam rangka program Nasional yang mereka sebut Memberantas Muslim.

Mengapa hal ini dilakukan di Wuhan?

Karena RRC belajar dari kasus pembasmian Muslim Uyghur yang menjadi sorotan dunia Islam.

Dengan cara penyebaran virus mematikan di Wuhan maka ada alasan bagi rejim Komunis China untuk mengisolasi Warga Wuhan dan mengidentifikasi setiap Muslim di Wuhan untuk di eksekusi mirip yang dilakukan di Uyghur.

Link berita Idul Adha di Wuhan ini sengaja ditampilkan agar Publik faham keadaan yang sesungguhnya. Jangan tertipu dengan muslihat Komunis China yang tetap akan membasmi Muslim di negeri tersebut.

RRC dalam kasus ini patut diduga mengembangkan dan memanfaatkan senjata Biologi untuk meluluh lantakkan Muslim Wuhan dengan cara taktik Isolasi.

Saat ini 56 Juta penduduk berhasil di isolasi dan discreening dengan dalih penyebaran Virus Corona, sehingga upaya memisahkan mana Muslim dan mana yang bukan Muslim lebih mudah dilakukan.

Untuk kemudian dimasukkan dalam sel sel mirip di Uyghur dengan dalih menghentikan penyebaran Virus Corona yang mematikan.

Siapa yang menyebarkan Virus Corona di Wuhan?
Siapa pula target utama program besar ini?
Semoga semua pengamat dan peneliti dapat meluangkan waktu mengkaji lebih dalam kasus Wuhan ini.

Semua spekulasi akan terus berkembang beberapa waktu ke depan. Salah satu yang pasti, tetap waspada dengan virus Corona ini. (Hendri Nova)

foto virus Corona diambil dari idntmes.com
Share :