Siswa Harus Paham Masalah Kependudukan

Wednesday 19 February 2020 : 17:29
Baca Lainnya
BERI SAMBUTAN - Kepala DP3AP2KB Kota Padang, H.Heryanto Rustam, memberikan sambutan pada workshop SSK di SMP Adabiah Padang, Rabu (19/2). (hendri nova)
Kabar62.com - Siswa yang sudah paham tentang kependudukan, dapat membuat pemerintah tidak susah dalam pengendalian penduduk. Oleh karena itu, saat dibentuknya Sekolah Siaga Kependudukan (SSK), jadi bagian upaya preventif untuk mencegah timbulnya masalah di kemudian hari.

"Outputnya nanti terwujudnya keluarga sejahtera. Selain itu juga meningkatkan kualitas siswa khususnya pada bidang kependudukan dan siap menghadapi tantangan yang berat dimasa yang akan datang," Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Padang H.Heryanto Rustam, pada para hadirin dalam acara workshop SSK di SMP Adabiah Padang, Rabu (19/2).

Ia mengatakan, workshop SSK sudah diadakan di SMPN 24, SMPN 11 DAN SMPN 8. Untuk 2020, ada 7 (tujuh) sekolah yang akan di worskshopkan. Untuk angkatan I ditunjuk SMP Adabiah Padang.

"SSK didefinisikan sebagai implementasi operasional pengendalian pendudukan dan KB dengan program pendidikan, terintegrasi dikelola dari, oleh penyelenggaara pendidikan," tambahnya.

Program ini melalui memberdayakan sekolah serta memberikan kemudahan atau akses terhadap anak didik, untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan khusus bidang kependudukan dan keluarga berencana, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi kreatif serta sektor program lainnya.

"Mengapa pentingnya dibentuk sekolah siaga kependudukan, mengingat selama ini materi kependudukan tidak berintegrasi ke semua mata pelajaran," ujarnya.

Pembelajaran kependudukan juga masih berbasis tekstual, seharusnya pendidikan kependudukan aplikatif dan bisa dilakukan langsung oleh siswa/guru juga tidak ada kearifan lokal dalam kurikulum kependudukan. Kondisi ini terjadi karena guru kurang memiliki pengetahuan kependudukan itu sendiri. Pada hal semua masalah sosial akibat dari masalah kependudukan.

Sementara Panitia Pelaksana, Kabid Dalduk Penyuluhan dan Penggerakan, Eva Mustika Rosa, mengatakan isu paling dominan dewasa ini di bidang kependudukan di Indonesia adalah Bonus Demografi atau windows of opportunity yang sudah sangat dipahami bersama.

"Apabila tidak disikapi dengan baik, justru akan menjadi bencana bagi kita di masa akan datang," katanya.

Ia mengatakan, Workshop Siaga Kependudukan merupakan salah satu program KKBPK di bidang pengendalian penduduk, guna meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang kependudukan bagi guru dan siswa, karena sekolah dianggap satu-satunya agen perubahan.

Sedangkan tujuan dilaksanakan workshop siaga kependudukan antaranya untuk memberikan pemahaman kepada guru dan siswa tentang pembangunan yang berwawasan kependudukan. Memupuk kesadaran guru dan siswa akan kondisi kependudukan di wilayah tempat tinggal masing-masing. (*)



Area lampiran
Share :