Arab Saudi Larang Shalat di Masjid Karena Ketakutan Virus Corona

Friday 20 March 2020 : 18:15
Baca Lainnya
Pandangan umum di Ka'bah, Masjidil Haram di Makkah [Ganoo Essa / Reuters-diambil dari Aljazeera.com]

Kabar62.com - Salah seorang teman di Makkah Arab Saudi, mengabarkan kalau Jumat (20/03/2020) menjadi hari pertama ia tidak melaksanakan shalat Jumat. Kerajaan Arab Saudi menutup semua masjid, sehingga umat Islam terpaksa shalat di rumah.

Sementara Aljazeera.com memberitakan, Arab Saudi telah menangguhkan pelaksanaan shalat harian dan shalat Jumat di dalam dan di luar dinding dua masjid di Makkah dan Madinah, untuk membatasi penyebaran virus corona.

Sebelumnya, pada hari Selasa, Arab Saudi telah menangguhkan shalat berjamaah di masjid-masjid lain di negara itu kecuali Masjid al-Haram dan Masjid an-Nabawi, masing-masing di Makkah dan Madinah.

Pihak berwenang telah membatasi shalat di dalam masjid di Makkah. Pada hari Kamis, pemerintah menunda shalat di luar dua masjid suci.

"Kepresidenan dan otoritas keamanan dan kesehatan memutuskan untuk menunda kehadiran dan doa di alun-alun luar Masjid Agung [Masjid al-Haram] dan Masjid Nabi [Masjid al-Nabawi] mulai besok, Jumat," kata SPA, Kantor berita resmi Arab Saudi, mengutip Hani bin Hosni Haider, juru bicara Presidens Umum Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah.

Arab Saudi mencatat 36 infeksi baru pada hari Kamis, sehingga totalnya menjadi 274 tanpa kematian sejauh ini.

Selain menutup masjid, itu telah menghentikan penerbangan internasional, menghentikan ziarah sepanjang tahun umrah ke Makkah, menutup sekolah, mal dan restoran, dan meminta orang untuk berhenti pergi bekerja.

Sementara Raja Arab Saudi, Raja Salman mengatakan kerajaan akan mengambil langkah-langkah untuk menghentikan penyebarannya dan mendesak warga untuk bekerja sama untuk menghadapi pandemi.

"Kami hidup melalui masa yang sulit dalam sejarah dunia, tetapi kami sepenuhnya sadar bahwa itu akan berlalu meskipun ada kekejaman, kepahitan dan kesulitan," kata raja berusia 84 tahun itu pada hari Kamis dalam pidato televisi lima menit yang ditayangkan di televisi.

Di tengah volatilitas di pasar regional dan jatuhnya harga minyak, pengekspor minyak mentah utama dunia itu telah menyiapkan paket 50 miliar riyal ($ 13 miliar) untuk membantu perusahaan kecil dan menengah mengatasinya, dan telah memangkas anggaran negara hampir 5 persen. (*)
Share :

Saat ini 0 komentar :