ODP Naik Tinggi, Kasus Positif Tambah Lagi

Tuesday 31 March 2020 : 22:03
Baca Lainnya
Wagub mencoba alat pengetes suhu. (dok.corona.sumbarprov.go.id,)
Kabar62.com - Jumlah warga Sumatera Barat (Sumbar) dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) seperti dirilis  corona.sumbarprov.go.id,  pada pukul 21.26 WIB, Selasa (31/02/2020) sangat tinggi. Jika pada pukul 01.00 WIB bertambah 15 jiwa, kini naik menjadi 270 jiwa, sehingga total ODP menjadi 2.168 jiwa. Sebelumnya berjumlah 1.898 jiwa.

Dari jumlah itu, sebanyak 1.782 jiwa atau 82 persen berstatus dalam proses pemantauan. Sisanya 386 jiwa atau 18 persen sudah selesai pemantauan.

Sementara yang terkonfirmasi positif Virus Corona Covid-19 bertambah dua orang sehingga menjadi 11 jiwa. Dari jumlah itu, 6 (enam) jiwa dirawat, 4 (empat) jiwa melakukan isolasi dari rumah, dan satu meninggal.

Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah 2 (dua) jiwa, sehingga menjadi 51 PDP. Dari 51 PDP, 15 jiwa masih dirawat, yang pulang dan sehat sebanyak 36 jiwa.

Sementara Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit,  melakukan monitoring dan pemantauan dihari pertama pelaksanaan pemberlakukan pelaksanaan pembatasan selektif, bagi orang masuk ke Sumbar dalam upaya antisipasi penanganan penyebaran covid-19. Daerah posko yang dikunjungi di perbatasan Sijunjung - Riau di daerah Kiliran Jao dan Dharmasraya - Jambi di daerah Sungai Rumbai.

“Hari pertama ada banyak kendala dan tantangan yang dihadapi dalam menerapkan pelaksanaan pembatasan selektif. Diharap Bupati masing-masing daerah memiliki inovasi dalam menerapkan pelaksanaan prosedur dilapangan oleh petugas sehingga semua ini dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.

Untuk kendaraan berpenumpang agar semua penumpang turun dan diperiksa suhu badan, selanjutnya setiap penumpang mengisi blanko yg telah disediakan petugas.

“Ja tujuan penumpang tersebut ke Kota A atau Kab B, maka koordinator lapangan segera menginfokan kepada gugus tugas Kab/Kota yang akan dituju penumpang agar bisa dilakukan pemantauan di daerah masing-masing”, himbau Nasrul Abit.

Ia juga mengatakan untuk kendaraan barang, petugas hanya memeriksa suhu badan sopir saja. Dan bagi penumpang yang mempunyai gejala, agar tenaga kesehatan setempat segera melakukan tindakan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.

“Untuk di setiap posko, segera disiapkan meja, alat tulis dan lainnya yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas. Termasuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD). Saat ini peralatan APD masih sangat terbatas, karena kita juga telah menggerakan UMK kita untuk membuat APD dalam memenuhi kebutuhan petugas,” ujarnya

Sumbar sendiri memiliki dua rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19. Dua rumah sakit ini adalah RSUP Dr. M. Djamil dan RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi.

Pasien dengan status Pasien dalam Pengawasan, anda harus mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat terlebih dahulu (misalnya klinik/rumah sakit umum) sebelum akhirnya dapat dirujuk ke rumah sakit khusus tersebut.

RSUP Dr. M. Djamil
Jl. Perintis Kemerdekaan, Sawahan Tim., Kec. Padang Tim., Kota Padang, Sumatera Barat 25171
Telp: Phone: 0751-32371, 810253, 810254
www.rsdjamil.co.id

RSUD Dr. Achmad Mochtar Kota Bukittinggi
Jl. Dr. Abdul Rivai No.1, Bukit Apit Puhun, Kec. Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat 26136
Telp: (0752) 21720, 21492, 21831, 21322
rsam-bkt.sumbarprov.go.id.

Apa Itu COVID-19 ?

Pneumonia Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 adalah penyakit peradangan paru yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).

Gejala klinis yang muncul beragam, mulai dari seperti gejala flu biasa (batuk, pilek, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala) sampai yang berkomplikasi berat (pneumonia atau sepsis).

Bagaimana COVID-19 Menular?

Cara penularan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 ialah melalui kontak dengan droplet saluran napas penderita. Droplet merupakan partikel kecil dari mulut penderita yang mengandung kuman penyakit, yang dihasilkan pada saat batuk, bersin, atau berbicara.

Droplet dapat melewati sampai jarak tertentu (biasanya 1 meter). Droplet bisa menempel di pakaian atau benda di sekitar penderita pada saat batuk atau bersin. Namun, partikel droplet cukup besar sehingga tidak akan bertahan atau mengendap di udara dalam waktu yang lama.

Oleh karena itu, orang yang sedang sakit, diwajibkan untuk menggunakan masker untuk mencegah penyebaran droplet. Untuk penularan melalui makanan, sampai saat ini belum ada bukti ilmiahnya.

Lakukan Hal Berikut Ini Jika Anda Mengalami Gejala Mirip COVID-19

1. Hubungi nomor layanan COVID-19 di 119 dan Pusdalop 0751-71394
2. Kenakan masker (tipe masker bedah), dan ganti secara berkala, agar tidak menular ke orang lain
3. Batasi menerima tamu di rumah, hindari kontak langsung dengan tamu untuk mencegah penyebaran virus yang lebih luas
4. Tetap tinggal di rumah jaga jarak dengan orang lain termasuk anggota keluarga
5. Minta bantuan teman, anggota keluarga, atau layanan jasa lain untuk menyelesaikan urusan di luar rumah
6. Lakukan ini semua selama 14 hari untuk membantu mengurangi penyebaran virus. (*)
Share :

Saat ini 0 komentar :