Turki Akhirnya Ikut Tutup Masjid

Tuesday 17 March 2020 : 10:58
Baca Lainnya
Petugas membersihkan masjid di Turki (foto: anews.com.tr)
Kabar62.com - Kepanikan makin melanda Turki, karena serangan Virus Corona. Kini seperti diberitakan anews.com.tr, Badan Keagamaan Turki telah mengambil keputusan untuk menangguhkan semua shalat jamaah di masjid-masjid, termasuk shalat Jumat.

Tindakan ini diambil sebagai bagian dari langkah-langkah nasional untuk membendung wabah Novel Coronavirus yang mematikan. Ali Erbaş - kepala Direktorat Urusan Agama - mengatakan pada hari Senin (16/03/2020) bahwa masjid akan tetap terbuka untuk mereka yang ingin shalat secara individu.

Turki pada hari Senin menangguhkan sholat berjamaah di masjid, termasuk shalat Jumat, sampai pemberitahuan lebih lanjut untuk membatasi penyebaran coronavirus baru.

"Adalah perlu untuk menunda shalat kolektif di masjid-masjid untuk suatu periode," kata Ali Erbaş, kepala otoritas urusan agama Turki, Diyanet.

Namun demikian, sekitar 90.000 masjid akan tetap terbuka untuk orang-orang yang ingin shalat secara individu, kata Erbaş kepada wartawan di Ankara.

"Dalam proses ini, cukup untuk melakukan shalat siang daripada shalat Jumat," katanya.

Erbas menekankan bahwa semua anggota masyarakat Turki yang melakukan ziarah umrah ke Arab Saudi dalam tur yang diatur pemerintah telah kembali ke Turki.

Dia menambahkan bahwa 390 warga Turki yang melakukan perjalanan ke Arab Saudi dengan tur pribadi, akan kembali hari ini dan dikarantina.

Turki dalam beberapa hari terakhir meningkatkan langkah-langkahnya untuk menahan penyebaran virus corona baru, menutup sekolah-sekolah dan universitas-universitas untuk periode yang terbatas.

Kementerian dalam negeri pada hari Minggu mengatakan klub malam, bar dan diskotik sementara ditutup mulai Senin.

Turki secara resmi telah mencatat 18 kasus virus. Pada hari Minggu, ribuan peziarah yang kembali dari Arab Saudi dikarantina.

Virus corona baru muncul di Wuhan, Cina Desember lalu, dan sejauh ini telah menyebar ke setidaknya 146 negara dan wilayah, dan Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan wabah itu sebagai pandemi.

Menurut Worldometer, sebuah situs web yang mengumpulkan angka kasus baru, dari sekitar 176.000 kasus yang dikonfirmasi, jumlah kematian hampir 6.700, sementara lebih dari 77.500 di antaranya telah pulih.

Jumlah kasus aktif saat ini adalah hampir 90.000, dengan 93% dalam kondisi ringan, dan 7% dalam kondisi kritis. (*)
Share :

Saat ini 0 komentar :