Turki : Armenia Pasti Membayar Serangan Terhadap Azerbaijan

Friday 17 July 2020 : 17:55
Baca Lainnya
Dukungan Turki untuk Azerbaijan (dok.anews.com.tr)
Kabar62.com - Armenia akan tenggelam di bawah rencana yang telah mereka mulai dan pasti akan membayar apa yang telah mereka lakukan," kata menteri pertahanan Turki, Hulusi Akar kepada Ramiz Tahirov - wakil menteri pertahanan Azerbaijan dan komandan Angkatan Udara Militer, saat rapat pada Kamis (16/07/2020).

Diberitakan anews.com.tr, Armenia pasti akan membayar serangannya di daerah perbatasan Azerbaijan, Menteri Pertahanan Turki mengatakan pada Kamis dalam pertemuan dengan delegasi militer utama Azerbaijan di ibukota Ankara.

"Armenia akan tenggelam di bawah rencana yang telah mereka mulai dan pasti akan membayar untuk apa yang telah mereka lakukan," kata Hulusi Akar kepada Ramiz Tahirov, wakil menteri pertahanan Azerbaijan dan komandan Angkatan Udara Militer.

Sebelumnya pada Minggu, tentara Armenia berusaha untuk menyerang posisi Azerbaijan dengan tembakan artileri di wilayah perbatasan Tovuz barat laut dan menarik diri setelah menderita kerugian, berkat pembalasan dari militer Azerbaijan.

Bentrokan perbatasan baru-baru ini dengan Armenia telah mengakibatkan kemartiran 11 tentara Azerbaijan, termasuk seorang mayor jenderal dan seorang kolonel dan empat lainnya terluka.

Akar mengingatkan, bahwa Turki mengikuti perkembangan bentrokan perbatasan dengan cermat.

"Kami mengutuk keras serangan curang terhadap wilayah Tovuz di Azerbaijan. Rasa sakit orang-orang Turki Azerbaijan adalah rasa sakit kami. Saya ingin Anda semua tahu bahwa masalah yang Anda jalani terasa sangat dalam di sini."

Dia juga berharap "rahmat Allah atas para martir, dan pemulihan cepat untuk yang terluka".

"Saya juga ingin menyatakan bahwa kami yakin darah mereka tidak akan tertinggal di tanah," tambahnya.

Akar menekankan bahwa pendudukan Karabakh Atas, atau Nagorno-Karabakh, tanpa pembenaran dan legitimasi hukum, tidak akan pernah diterima.

Menteri menegaskan bahwa Turki dan Azerbaijan adalah "satu negara dan dua negara", yang memiliki bahasa, agama, dan sejarah yang sama.

Karabakh Atas, atau Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional, telah diduduki secara ilegal sejak 1991 melalui agresi militer Armenia.

Empat resolusi Dewan Keamanan PBB dan dua resolusi Majelis Umum PBB serta keputusan oleh banyak organisasi internasional, merujuk pada fakta ini dan menuntut penarikan pasukan Armenia yang bekerja dari Karabakh Atas dan tujuh wilayah pendudukan lainnya di Azerbaijan. (*)
Share :

Saat ini 0 komentar :