Peninggalan G20 Jadi Aset Pariwisata Bali

Monday 12 December 2022 : 08:05
Baca Lainnya
FOTO BERSAMA - Peserta diskusi hasil presidensi G20 di Bali, foto bersama di belakang mangrove yang ditanam para kepala negara dan pejabat lainnya. (Ist)

Kabar62.com - Peninggalan G20 kini menjadi aset pendapatan bagi penggiat pariwisata Bali. Tempat-tempat yang menjadi lokasi berkumpulnya para kepala negara seperti Taman Hutan Rakyat (Tahura), kini dijadikan salah satu pilihan paket wisata yang ditawarkan.

Kesempatan diskusi hasil presidensi G20 di Bali yang diadakan Bank Indonesia (BI) juga tidak mereka sia-siakan, dengan membawa para peserta ke lokasi Tahura. Dikawal pemandu wisata, peserta diskusi diberikan masukan terkait Tahura yang menjadi tempat sekitar lebih kurang 30 jenis pohon mangrove.

"Waktu acara G20, semua kepala negara dan tamu lainnya, didaulat menanam mangrove. Mereka terlihat senang dan tentu sewaktu-waktu bisa melihat pohon mangrove yang mereka tumbuh dengan subur," kata Dinar Fiskawan, Kepala Divisi di Departemen Internasional BI, kepada para peserta Kamis (8/12).
Ia mengatakan, siapapun pengunjung yang datang untuk berwisata ke Tahura, tidak diizinkan memegang magrove yang ditanam para kepala negara tersebut. Meski bisa saja mengganti dengan pohon baru, namun itu tidak dilakukan oleh pegiat pariwisata.
"Bali akan jaga pohon mangrove ini tumbuh subur, sehingga memiliki nilai jual wisata," tambahnya.
Pada kesempatan itu, pengunjung dibawa menjelajahi Tahura dan melihat lebih dekat lokasi pembibitan mangrove.
Pemda Bali bahkan menggaji warga yang bekerja menanam mangrove sebesar Rp90.000 per hari.
Magrove yang dibibitkan dengan sistem modern tersebut tidak dijual. Setiap anakan yang sudah bisa dipindah ke lokasi penanaman, langsung ditanamkan di sepanjang sungai maupun pantai Bali. (*)
Share :

Saat ini 0 komentar :