Aktivis Islam Azzam M Izzulhaq, Ungkap Kekejaman China pada Muslim Uighur

Tuesday 17 December 2019 : 08:30
Baca Lainnya
Kabar62.com - Aktivis Islam Azzam M Izzulhaq, melalui akun Twitter-nya @AzzamIzzulhaq, mengungkapkan kekejaman China pada Muslim Uighur. Apa yang ia katakan, merupakan hasil melihat langsung di TKP.

"Saya datang ke lebih dari 8 kota di wilayah provinsi Xinjiang selama 29 hari. Tanpa diundang, difasilitasi, diantar. Sebaliknya, diinterogasi, diikuti, diancam. Saya menemukan fakta nyata. Bukan fakta yg direkayasa. Sebagiannya ditulis di Majalah Hidayatullah Edisi April 2019," katanya, Selasa (17/12/2019).

Ia pun mengungkap kecurangan yang dilakukan China dan antek-anteknya, terkait kondisi riil Muslim Uighur.

"Masyarakat dunia sering dikaburkan dgn kondisi Muslim di China bahwa 'everything is ok' dgn menggambarkan kehidupan etnis Hui Muslim di Provinsi Gansu, Xi'an, Guangzhou dll. Padahal, yg di-concern-kan adalah etnis #Uyghur di Provinsi Xinjiang yg menerima perlakuan 'khusus'," ungkapnya.

Ia tidak menampik ada oknum tokoh dan ormas Islam yang sudah menerima 'uang tutup mulut' dari China.

"Pengaburan ini selain dilakukan oleh official goverment, juga pihak-pihak yg 'berkepentingan'. Termasuk oknum tokoh dan ormas Islam di negara kita. Alasannya? Ah, sudah sama-sama tahu saya rasa," tambahnya.

Ia pun heran dengan pihak-pihak yang menyebut Muslim Uyghur radikal. Mereka tidak tahu, juga ada Uyghur yang pro komunis.

"Jangan kemudian men-generalisasi bahwa semua penduduk Muslim Uyghur adalah radikalis. Lagian, Uyghur yg pro partai komunis juga banyak. Para pejabat daerah hingga tokoh agamanya juga ada. Dan tentunya, yg pro PKC ini yg sering bersuara 'tidak ada apa-apa' di Xinjiang," ungkapnya.

Azzam mengaku berjuang untuk kebebasan beribadah Muslim Uyghur.

"Dan, ini yg saya concern memperjuangkannya. Kebebasan beribadah adalah hak asasi manusia dasar. Apa pun agamanya. Jeritan mereka hanya tentang itu (kepada saya). Ini yg saya sering sampaikan di forum-forum akademik di kampus-kampus, media internasional dan lainnya," tuturnya.

Terkait tuduhan Uyghur yang ingin memisahkan diri dari China, menurutnya hanya sebagian kecil saja.

"Ya, memang ada sebagian kecil, kecil sekali dari total populasi penduduk Muslim Uyghur yg ingin berlepas dari China. Terutama mereka yg sudah tinggal di luar negara China. Tapi, mayoritas yg masih tinggal, mereka hanya ingin kebebasan beribadah kembali seperti sebelum-sebelumnya," akunya. (*)

foto diambil dari koleksi Azzam M Izzulhaq



Share :