BI Implementasikan QRIS di Pasar Raya Padang

Saturday, 14 December 2019 : 19:16
Baca Lainnya
Kepala Perwakilan BI Sumbar, Wahyu Purnama A, foto bersama dengan Wakil Walikota Padang, Hendri Septa, setelah peluncuran QRIS di Pasaraya Padang, Kamis (12/12).


Kabar62.com - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) meluncurkan standar Quick Response (QR) Code untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking yang disebut QR Code Indonesian Standard (QRIS), di Pasar Raya Padang.

Untuk mempermudah warga mengerti cara penggunaannya, Kepala Perwakilan BI Sumbar, Wahyu Purnama A, menghadirkan Mbak Sri, seorang penjual jamu keliling yang sudah menggunakan QRIS. Setelah meminum jamunya, ia langsung membayar dengan QRIS sebesar Rp50.000 segelas.

"Begitu mudah dan gampang, tak perlu bawa uang tunai lagi, uang aman dalam rekening," katanya, setelah melakukan pembayaran, dalam acara peresmian implementasi pembayaran menggunakan QRIS di Pasar Raya Padang, Kamis (12/12).

Mbak Sri sendiri sudah memakai QRIS selama satu tahun, setelah sebelumnya selama 15 tahun memakai cara tunai. Ia mengaku kadang sulit mencari pengembalian uang, karena pelanggannya lebih banyak memakai pecahan besar.

"Sejak pakai QRIS, masalah itu sudah tidak ada lagi. Uang saya juga aman di rekening dan tak ada kuatir dapat uang palsu," ungkap Sri.

Menurut Wahyu, implementasi QRIS secara nasional efektif berlaku mulai 1 Januari 2020, guna memberikan masa transisi persiapan bagi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). Peluncuran QRIS merupakan salah satu implementasi Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025, yang telah dicanangkan pada Mei 2019 lalu.

QRIS diluncurkan oleh BI dengan mengusung semangat UNGGUL (UNiversal, GampanG, Untung dan Langsung). QRIS UNGGUL mengandung makna, yaitu Pertama, UNiversal, penggunaan QRIS bersifat inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di domestik dan luar negeri.

"Kedua, GampanG, masyarakat dapat bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel. Ketiga, Untung, transaksi dengan QRIS menguntungkan pembeli dan penjual karena transaksi berlangsung efisien melalui satu kode QR yang dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran pada ponsel. Keempat, Langsung, transaksi dengan QRIS langsung terjadi, karena prosesnya cepat dan seketika sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran," tambahnya.

Standarisasi penggunaan QR Code untuk pembayaran juga berperan dalam mendukung UMKM dan financial inclusion. Menurut Data Kementrian KUKM pada Tahun 2016, UMKM Mikro yang belum tersentuh perbankan ada sebesar 58,92 Juta UMKM. Hal ini dikarenakan cash-based behavior  yang tinggi di kalangan pedagang serta kurangnya literasi keuangan dari masyarkat sehingga membutuhkan effort yang tinggi pula dari BI dan perbankan untuk melakukan edukasi kepada masyarakat.

Untuk lebih mengenalkan masyarakat dengan metode pembayaran nontunai di UMKM Mikro seperti Pasar Tradisional, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat bekerjasama dengan Bank Himbara (BRI, BNI dan Mandiri) dan Linkaja selaku layanan uang elektronik milik bank Himbara untuk melakukan piloting project implementasi pembayaran melalui QRIS di Pasar Raya Padang.

"Untuk saat ini sudah ada 5 (lima) pedagang yang berminat untuk mengadopsi pembayaran melalui QRIS. Tentunya, dengan adanya sosialisasi dan edukasi QRIS di Pasar Raya Padang, BI berharap akan semakin banyak pedagang yang sadar akan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi dan tertarik untuk melakukan transaksi dengan QRIS," ujarnya.

Untuk tahap awal, QRIS fokus pada penerapan QR Code Payment model Merchant Presented Mode (MPM) dimana penjual (merchant) yang akan menampilkan QR Code pembayaran untuk dipindai oleh pembeli (customer) ketika melakukan transaksi pembayaran.

Untuk mendapatkan stiker QR tersebut, pedagang hanya cukup mendaftarkan diri ke Penyedia Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang telah mendapatkan izin QRIS dari BI dan melampirkan persyaratan yang dimintai oleh PJSP.

Sementara Wakil Walikota Padang, Hendri Septa, sangat mengapresiasi BI yang telah menerap QRIS di Pasaraya Padang. Ia yakin, hal ini akan membuat Pasaraya Padang lebih terkontrol dan mudah dipantau pergerakan harga, maupun uang yang beredar, dan tentunya tahu cepat apa barang yang sedang langka, sehingga cepat dicarikan solusinya.
Share :

Saat ini 0 komentar :