Baca Lainnya
Kabar62.com - Cuma modal melihat dari Youtube, Ustaz Yusuf Mansur menilai apa yang terjadi di Xinjiang, China adalah baik-baik saja. Umat Islam Uighur tidak memiliki penganiayaan apa-apa.
"Yuk? Jalan2 ke Uighur? Sambil liat bgm muslim Xinjiang menyebar ke seluruh negeri China. Bahkan ada yang buka restoran muslim di Pantai Indah Kapuk. Asli Chefnya dari sana. Dari Xinjiang. Di mana Uighur menjadi slh 1 dari 10 suku di sana," kata dia pada Rabu (18/12/2019), seperti dikutip dari alumni212.id.
Ia melihat kedamaian yang terjadi di Xinjiang melalui kanal YouTube.
"Xinjiang jg saya cari2 di Youtube, uindaaaaahhh banget negerinya. Kotanya. Very ethnic. Oriental banget. Dan saya banyak dpt cerita indah ttg Xinjiang. Trmasuk sahabat saya, DR. Abu Bakar. Yang punya pesantren di Xinjiang, dg 1200 santri. Mukim loh. Saya pernah ditunjukkan berbagai video sekolah/madrasah/pesantren DR. Abu Bakar. Ya Xing Education namanya. Ya Xing itu Yaasiin. یس للتربية والتعليم," kata dia.
"DR. Abu Bakar ini lulusan Univ Islam Madinah. Haafizh Qur'an mutqin 30juz. 1 organisasi sama saya dan DQ di Lembaga Qur'an Internasional yang beranggotakan 75 negara. Beliau 2x menghadiri wisuda akbar tahfizh pppa. Dan istrinya malah pernah 1th belajar Bahasa Indonesia di sini," kata dia menambahkan.
Ia menyarankan memang sebaiknya melihat secara langsung apa yang terjadi pada Muslim Uighur.
"Sebaik2nya emang ngeliat lsg apa2 itu. Semoga Allah izinkan kita menginjakkan kaki ke Xinjiang. Khususnya, Uighur.
Doa kita semua, u/ semua ummat manusia. Damai selalu. Di manapun berada. Tenang. Sejuk. Adem. Harmoni. Penuh cinta kasih. Dan bs membangun peradaban 1 dunia, bersama2, dlm perbedaan yg pastinya menjadi sunnatullaah," ungkap dia.
Ia mengungkapkan bahwa santri-santri dia banyak menyebar kuliah di beberapa kota besar di China sana.
"Mereka kadang pake gamis kemana2. Ada masjid besar di kota kota mereka. Dan di kampusZ tempat anak2 saya kuliah, ada masjid besarjuga. Kadang live performance Qur'an juga. Plus kemaren umrah, ngobrol banyak dg jamaah2 umrah dari Yunan, China. Saya live in juga tuh. Anak muda. 19th. Haaflzh 7juz. Berproses 30juz. Ngafalnya di masjid. Sepulang
sekolah. So?" ungkap dia.
Pada kolom komentar di unggahan lain, Ustaz Yusuf bilang bahwa umat Islam Uighur di Xinjiang baik-baik saja.
"Di sana ada pondok kawan saya. 1200an santrinya. Aman-aman
aja. Kita wait and see dg doa ya," ungkap dia.
Kesimpulan yang diambil UYM dengan hanya modal melihat Youtube, sangat disayangkan banyak ustadz. Salah satunya CEO & Founder of AMI Group and AMI Foundation, Azzam M Izzulhaq, yang sudah melakukan investigasi hampir sebulan di Xinjiang, China. Ustadz Hilmi Firdaus juga ikut menegur UYM. (*)
"Yuk? Jalan2 ke Uighur? Sambil liat bgm muslim Xinjiang menyebar ke seluruh negeri China. Bahkan ada yang buka restoran muslim di Pantai Indah Kapuk. Asli Chefnya dari sana. Dari Xinjiang. Di mana Uighur menjadi slh 1 dari 10 suku di sana," kata dia pada Rabu (18/12/2019), seperti dikutip dari alumni212.id.
Ia melihat kedamaian yang terjadi di Xinjiang melalui kanal YouTube.
"Xinjiang jg saya cari2 di Youtube, uindaaaaahhh banget negerinya. Kotanya. Very ethnic. Oriental banget. Dan saya banyak dpt cerita indah ttg Xinjiang. Trmasuk sahabat saya, DR. Abu Bakar. Yang punya pesantren di Xinjiang, dg 1200 santri. Mukim loh. Saya pernah ditunjukkan berbagai video sekolah/madrasah/pesantren DR. Abu Bakar. Ya Xing Education namanya. Ya Xing itu Yaasiin. یس للتربية والتعليم," kata dia.
"DR. Abu Bakar ini lulusan Univ Islam Madinah. Haafizh Qur'an mutqin 30juz. 1 organisasi sama saya dan DQ di Lembaga Qur'an Internasional yang beranggotakan 75 negara. Beliau 2x menghadiri wisuda akbar tahfizh pppa. Dan istrinya malah pernah 1th belajar Bahasa Indonesia di sini," kata dia menambahkan.
Ia menyarankan memang sebaiknya melihat secara langsung apa yang terjadi pada Muslim Uighur.
"Sebaik2nya emang ngeliat lsg apa2 itu. Semoga Allah izinkan kita menginjakkan kaki ke Xinjiang. Khususnya, Uighur.
Doa kita semua, u/ semua ummat manusia. Damai selalu. Di manapun berada. Tenang. Sejuk. Adem. Harmoni. Penuh cinta kasih. Dan bs membangun peradaban 1 dunia, bersama2, dlm perbedaan yg pastinya menjadi sunnatullaah," ungkap dia.
Ia mengungkapkan bahwa santri-santri dia banyak menyebar kuliah di beberapa kota besar di China sana.
"Mereka kadang pake gamis kemana2. Ada masjid besar di kota kota mereka. Dan di kampusZ tempat anak2 saya kuliah, ada masjid besarjuga. Kadang live performance Qur'an juga. Plus kemaren umrah, ngobrol banyak dg jamaah2 umrah dari Yunan, China. Saya live in juga tuh. Anak muda. 19th. Haaflzh 7juz. Berproses 30juz. Ngafalnya di masjid. Sepulang
sekolah. So?" ungkap dia.
Pada kolom komentar di unggahan lain, Ustaz Yusuf bilang bahwa umat Islam Uighur di Xinjiang baik-baik saja.
"Di sana ada pondok kawan saya. 1200an santrinya. Aman-aman
aja. Kita wait and see dg doa ya," ungkap dia.
Kesimpulan yang diambil UYM dengan hanya modal melihat Youtube, sangat disayangkan banyak ustadz. Salah satunya CEO & Founder of AMI Group and AMI Foundation, Azzam M Izzulhaq, yang sudah melakukan investigasi hampir sebulan di Xinjiang, China. Ustadz Hilmi Firdaus juga ikut menegur UYM. (*)