Para Tokoh Ingatkan Fokus Jiwasrayagate

Saturday 28 December 2019 : 22:33
Baca Lainnya

Kabar62.com -  Para tokoh Indonesia kompak mengingatkan bangsa Indonesia, agar tak teralihkan perhatiannya dari Jiwasrayagate, meski penyiram air keras ke Novel Baswedan tertangkat. Jagad Twitter ramai oleh twit yang mengingatkan akan hal ini.

Ustadz Haikal Hassan Baras di akun Twitternya @haikal_hassan dan telah di like oleh politisi Gerindra, Fadli Zon, mengajak tetap fokus dengan Jiwasraya.

"Eng ing eng ....
Walau ada uyghur
Walau penyiram novel ditangkap ....
Tetap fokus #JiwasrayaDiRampok," katanya, Sabtu (28/12/2019).

Ustadz Haikal Hassan Baras bahkan membuat twit dengan logat China Indonesia.

"Balik lagi ke #Jiwasrayagate. Sebelum saya ceritakan detail, saya mau kasih "clue":
Kalo lu olang bongkal, pasti lu olang bisa tau ciapa-ciapa yang ada dibalik jiwasraya.
Oe gak mau celita dulu laaa....," tuturnya.

Selanjutnya Ustadz Haikal Hassan Baras memberika beberapas solusi.
@haikal_hassan

"Gak ada kasus jiwasraya..!
Yg ada kasus jiwaslaya..😂

Solusi:
1.Uangnya diinvest kemana?
2.Pershn itu nilainya anjlok?
3.Siapa pemiliknya? Konco?
4.Kok dibeli? Siapa yg acc?
5.Hub dg KSP? Watimpres?
6.Bgmn peran OJK? BUMN?

Nah, jawab deh 6 prtyaan itu," ungkapnya.

Sementara Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ustadz Tengku Zulkarnain, mengharapkan segera dibentuk pansus DPR RI.

"Kasus Jiwasraya mestinya segera dibentuk PANSUS DPR RI.
Duit 13.7 Trilyun bukan jumlah secuil. Apalagi menyangkut Duit Warga Negara Asing.
DPR RI jangan diam saja...
Mana komentar dan gerak cepatnya...?
Ayo...
Usut duitmya ditanam ke Perusahaan apa dan milik siapa, sih?," katanya.

Ustadz juga menyindir komentar Erick Thohir yang meminta untuk tidak mempolitisir kasus Jiwasraya.

"Erick Thohir:"Jangan Politisir Kasus Jiwasraya...!"
Pastilah pak. Kasus Jiwasraya itu mesti dibawa ke ranah hukum, bukan ke ranah Politik. Kalau ke ranah Politik bawa ke Parpol atau DPR.
Kalau ke ranah hukum, libatkan KPK, penjarakan para pelaku. Hukum berat...!
Titik...!," tuturnya.

Sedangkan Artis Diky Chandra Negara, juga mengingatkan untuk fokus pada kasus Jiwasraya, meski gatal juga mengomentari peristiwa setelah tertangkapnya penyiram Novel Baswedan.

"Menyerahkan diri biasanya karena perasaan bersalah atau takut. Ini teriak, seolah bilang " ini masalah pribadi, ga ada dalang" tapi biarlah sdh lumayan yg penting #Jiwasrayagate #UyghurGenocide tetap dikontrol," katanya.

Sementara Ketua DPP Partai Gerindra bidang Ketenagakerjaan, Iwan Sumule, dalam twit yang di sukai Fadli Zon menjanjikan akan membagikan banyak info.

"Sedikit tampilan #Jiwasrayagate di akhir pekan.
Banyak tampilan menyusul. Sabar," katanya.

Di twit berikutnya Iwan mengaku geram dengan daftar nama di daftar cekal.

"Nama-nama yang dicekal Kejagung terkait #JiwasrayaGate.
Geram. Belum ada nama Dato.
Iya gak sih?" katanya.

Tak ketinggalan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief, mengingatkan kerugian besar negara akibat dirampoknya Jiwasraya dan Bumi Putra.

"Potensi kerugian negara Jiwasraya dan Bumi Putra yang dirampok segelintir orang diperkirakan mencapai 50T. Andai uang itu diperuntukkan bagi ekonomi kerakyatan aquaponik hidroponik, maka bisa dibangun di hampir semua datarn tinggi jawa dan sumatera. Kita bisa produksi masal," katanya.

Tokoh Indonesia sepertinya menduga ada sesuatu yang terjadi di balik tertangkapnya penyiram air keras pada Novel Baswedan. Maka dari itu, mereka tak mau terkecoh begitu saja. (*)

foto diambil dari pinterpolitik.com
Share :