Baca Lainnya
"Jika China berani mencaplok Natuna, saya siap serahkan selembar nyawa saya untuk membela keutuhan NKRI.
Keluarga sdh menyetujui.
Harta cukup utk beli senjata. Bapakku pun pernah melatihku menembak tepat. Beliau atlit menembak PON III dan Veteran Perang Kemerdekaan.
Muslimin Siap?" kata dalam twit di media sosial Twitter, Jumat (3/1/2020).
Ustadz Tengku juga tampak sangat kecewa dengan masih banyak pengkhianat bangsa di zaman modern. Hal itu tampak pada komentar netizen pro China yang menanggapi pernyataannya.
"Pantas dulu Indonesia (Nusantara) bisa dijajah negara kecil seperti Belanda dan Portugis. Ternyata banyak sekali PENGKHIANAT BANGSA di sini.
Lihatlah di akun ini komentar para antek China.
Sudah jelas Natuna dikangkangi China, eeee mereka malah kelihatan membela China.
Waspadalah!," pintanya.
Reaksi keras Ustadz Tengku, dikarenakan China ngotot mengklaim Natuna sebagai miliknya. Ia menyarankan agar Indonesia mengusir Dubes China jika protes keras Indonesia tak dianggap.
"Jika China ngotot meng-klaim Natuna milik China, kita protes keras. Jika protes keras tidak dianggap?
Usir Duta Besar China. Jika masih ngotot, putuskan diplomatik dengan China. Dulu juga kita NKRI bisa hidup tanpa bantuan China kok...
Merdeka...!" ujarnya.
Menurutnya, sebagian anak-anak Indonesia yang berjiwa pecundang saat ini, dikarenakan selalu ditanamkan pernah dijajah selama 300 tahun. Hal itu beda sekali dengan negara Turki.
"Pemuda dan Anak Turkey Ditanamkan di Benak Mereka bahwa Nenek Moyangnya Pernah Menguasai 1/3 Dunia Selama Lebih 500 Tahun Saat Khilafah Turkey Osmaniyah.
Bedanya Anak Bangsa Indonesia Ditanamkan Pernah Dijajah 300 Tahun. Sehingga Bisa Tumbuh Jiwa Pecundang.
Ubah! Kita Perkasa!" tegasnya. (*)
