Baca Lainnya
 |
| AFP Photo |
Drone juga menghancurkan dua howitzer dan dua peluncur roket selama serangan, yang dilakukan sekitar pukul 4 sore. waktu setempat, kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan di Twitter.
"Darah martir kita tidak tertinggal di tanah," kata kementerian.
Serangan rezim di wilayah Operation Spring Shield Turki di provinsi Idlib Suriah, diperkirakan telah terjadi sebelum perjanjian Turki dan Rusia Kamis di Moskow, tentang protokol gencatan senjata baru di zona eskalasi Idlib.
Kementerian mengatakan dalam pernyataannya bahwa pasukan Turki menentukan target rezim di wilayah itu dan segera melepaskan tembakan.
Sebelumnya, dikatakan bahwa dua tentara mati syahid dan tiga luka-luka. Namun, pihaknya mengumumkan di akun Twitternya bahwa satu tentara mati syahid pada 4 Maret dan yang lainnya pada 5 Maret.
Turki melancarkan Operasi Spring Shield pada hari Minggu setelah sedikitnya 34 tentara Turki mati syahid minggu lalu dalam serangan udara rezim Assad di Idlib. Di bawah kesepakatan 2018 dengan Rusia, pasukan Turki berada di Idlib untuk melindungi warga sipil dari serangan rezim dan sekutunya.
Pada hari Kamis, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan dan mitranya dari Rusia Vladimir Putin setuju di Moskow untuk gencatan senjata baru di Idlib. (*)
