Jangan Ada Lagi Istilah Nasi Anjing

Monday 27 April 2020 : 18:11
Baca Lainnya
Fahira Idris (dok.pribadi)
Kabar62.com - Beredarnya nasi anjing di kalangan umat Islam yang disebarkan non Muslim, membuat Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI yang juga Anggota DPD RI, Fahira Idris, bersuara keras. Ia meminta untuk tidak ada lagi istilah 'Nasi Anjing'.

"Logika yg aneh.. Penamaan yg meresahkan.. Tolong jangan ada lagi istilah Nasi Anjing.. !" katanya dalam twit di media sosial Twitter, Senin (27/04/2020).

Di bawah twit-nya Fahira menautkan twit Ketua DPP Partai Gerindra bidang Ketenagakerjaan, Iwan Sumule.

"Niat baik tapi tampaknya jadi tak baik. Walau sudah dijelaskan dalam video itu, kenapa dinamai "nasi anjing".
Kesetiaan rakyat kepada pemerintah ditentukan oleh kesetiaan pemerintah kepada rakyat. Prilaku pemimpin.
Miris. Ketidakberdayaan rakyat dipertontonkan. Iya gak sih?" katanya.

Iwan sendiri menyertakan vidio klarifikasi dari penyebar nasi anjing ke tengah-tengah masyarakat Muslim.

Twit Fahira disambut tanggapan beragam dari netizen. Mereka rata-rata setuju, jika nasi anjing telah melecehkan mayoritas Muslim.

"Replying to @fahiraidris.
Kasih nama nasi anjing dengan narasi anjing binatang setia tapi nasi dibagikan ke manusia. Memang luar biasa kafir biadab.
Anggaplah beli ayamnya halal lantas tempat masaknya bekas mereka masakah? Mereka klaim halal kok bisa? Memangnya ngerti kaidah halal haram?" kata #LockDown di akun @iqbalmt06.

"Replying to @fahiraidris.
Setahu saya makanan yg halal tp diberi nama yg tidak baik / diberi nama makanan yg tidak halal maka hukumnya menjadi tidak halal, coba cek, setahu saya ada fatwa MUI nya (cmiiw)," kata Ordinary_People, di akun @Abu__Azhary.

"Replying to @fahiraidris.
Skrg org2 yg diluar pagar,pandai menyulut emosi. Krn mereka tahu,dg bermodalkan materai 6rb,sakit jiwa,gila,dst...,masalah kelar dan takkan diproses. Itulah potretnya skrg," kata Unfound di akun @corei3buG.

Masih banyak lagi twit kecaman bagi penebar nasi anjing. Intinya semua menolak jika non Muslim menjadikan umat Islam target penghinaan dari setiap aksinya. (*)

Share :

Saat ini 0 komentar :