Mantap Presiden Jerman, Jangan Coba-coba Teror Umat Islam

Friday 22 May 2020 : 22:59
Baca Lainnya
Frank-Walter Steinmeier memberikan pernyataan kepada pers tentang kebakaran mengerikan di landmark terkenal di dunia, Katedral Notre-Dame, ketika timpalan Kirgistan Sooronbay Jeenbekov mengunjungi Istana Bellevue di Berlin, pada 16 April 2019. (AFP Photo-diambil dari anews.com.tr)
Kabar62.com - Presiden Jerman, Frank-Walter Steinmeier, layak diberi pujian, karena komentar menenangkan yang ia berikan pada umat Islam yang ada di negaranya. Ia meyakinkan umat Islam, bahwa tidak memberikan toleransi pada semua dikap rasis oleh teroris sayap kanan yang ada di Jerman.

Seperti diberitakan anews.com.tr, Presiden Jerman telah meyakinkan warga Muslim di negaranya, bahwa kebencian rasis yang meningkat dan kekerasan oleh ekstremis sayap kanan, tidak akan ditoleransi oleh negara demokratis Jerman.

Dalam sebuah pesan yang menandai Idul Fitri, liburan setelah akhir bulan suci Ramadhan, Frank-Walter Steinmeier mengatakan, kedamaian tahun ini dibayangi oleh serangan teroris rasis baru-baru ini di Hanau, yang mengklaim banyak Muslim sebagai korbannya.

"Itu adalah serangan terhadap koeksistensi damai kami dan pada semua nilai yang kami bagi di negara ini: menghormati martabat manusia, toleransi dan keragaman, kebebasan berkeyakinan," katanya.

"Izinkan saya meyakinkan Anda bahwa sebagai Presiden Federal, saya berkomitmen untuk memastikan bahwa kita sebagai masyarakat dengan tegas menentang semua bentuk pidato kebencian rasis. Kebencian dan marginalisasi, serangan kekerasan terhadap Muslim, serangan terhadap masjid, kita tidak boleh mentolerir, kita tidak boleh mentoleransi, mengizinkan hal-hal seperti itu," tegasnya. Steinmeier menggarisbawahi bahwa itu adalah "tugas negara" untuk melindungi umat Islam.

Pada bulan Februari, seorang ekstremis sayap kanan menyerang dua kafe di Hanau, menewaskan sembilan orang dengan latar belakang migran. Empat orang berdarah Turki tewas dalam serangan teror rasis, seperti halnya satu orang Bosnia, satu orang Bulgaria, satu orang Rumania, dan seorang warga negara Jerman-Afghanistan.

Semakin banyak ancaman dan serangan di Jerman telah menargetkan masjid dan lembaga komunitas dalam beberapa bulan terakhir, meningkatkan kekhawatiran di kalangan penduduk Muslim di negara itu.

Pada bulan Februari, polisi membongkar sel teror sayap kanan dan menangkap 12 tersangka, atas rencana untuk menyerang enam masjid untuk memprovokasi situasi seperti perang saudara di negara itu.

Pada Rabu, setelah pertemuan Kabinet khusus, Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer mengatakan pemerintah akan menerapkan "kebijakan tanpa toleransi" terhadap ekstrimisme sayap kanan, rasisme, dan xenofobia.

Pada Senin kepala babi dipasang ke pintu masjid di Jerman selatan, memicu kecaman dari Turki.

Jerman memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Perancis. Di antara hampir 4,7 juta Muslim di negara itu, 3 jutanya berasal dari Turki. (*)

Bapak/ibu/teman2, mohon gabung di grup berita dan kabar terbaru, karena posting di grup ini dibatasi Facebook

https://web.facebook.com/groups/188536079101808/

gabung juga di grup kabar dunia islam, karena posting di grup ini dibatasi Facebook


https://web.facebook.com/groups/219323909132779/
Share :

Saat ini 0 komentar :