Lupakan Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong, Tatap Masa Depan Keuangan Terbaik Bersama Astra Financial

Sunday 12 September 2021 : 23:28
Baca Lainnya

MOXA Solusi keuangan terbaik (foto:astrafinancial.co.id)

Hendri Nova

"Ini uang hasil tabungan saya selama tiga tahun, tolong jaga kepercayaan saya, bahwa uang saya bisa kembali lagi dalam waktu cepat."

Sinta dengan sedikit berat hati dan mata berkaca-kaca, menyerahkan uang sebesar Rp8 juta, kepada ipar dari adik kandungnya yang menawarkan investasi aset dengan skema Multi Level Marketing (MLM). Sejatinya Sinta orang yang hati-hati dan agak pelit mengeluarkan uang, meski itu untuk sekedar memberi hutangan pada saudaranya sendiri.

Namun kali ini ia kalah. Enam orang yang terdiri dari sanak saudara itu, begitu intens memprospek dirinya. Ia pun seperti terhipnotis dan akhirnya berjalan menuju lemari dimana ia biasa menabung uang.

Begitu uang sampai ke tangan ipar dari adik kandungnya itu, dengan cepat proses pendaftaran terjadi. Ia kini jadi member (anggota) investasi yang oleh adiknya yang satu lagi dinilai investasi illegal, karena tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sayang, rayuan maut yang ia terima dari adik kandungnya bersama suaminya, ditambah ipar suami adiknya dan istri, kakak dari ipar, dan lainnya, tak dinyana membuatnya takhluk. Kini ia hanya bisa harap-harap cemas, menunggu uangnya kembali.

Jujur ia pun ingin memiliki mobil, seperti mobil ipar adiknya yang sudah sukses di bisnis MLM tersebut. Kini ia hanya bisa berdoa, berharap uangnya kembali bersama labanya.

Pada adiknya yang menentang ia masuk investasi illegal, ia terpaksa berbohong, dengan mengatakan kalau ia sudah mendapat pengembalian dana. Kebohongannya baru terbongkar, saat adiknya melalui pesan Whatsapp mengabarkan, investasi MLM yang ia ikuti, masuk dalam rilis investasi bodong yang dibekukan OJK.

Sejak saat itu ia tak bisa tenang. Ketika ipar adiknya dihubungi, ia hanya diminta bersabar, tanpa ada satu kepastian uangnya akan kembali.

Lain lagi cerita Adit, seorang wiraswasta yang terjerat pinjaman online (pinjol) demi gaya hidupnya yang meniru para seleb kuliner. Demi memuaskan nafsu kulinernya bersama keluarga, ia rela berhutang dengan sistem gali lobang tutup lobang.

"Saya meminjam ke pinjol lainnya, demi membayar utang pada pinjol sebelumnya. Pada akhirnya saya terjerat bunga tinggi dan tak sanggup lagi membayar," ujarnya.

Karena tidak mampu membayar, ia, keluarga, dan teman dekatnya mlai mendapat teror SMS maupun pesan Whatsapp. Akibat teror yang ia terima dari pemilik pinjol, ia harus rela kehilangan pekerjaan, akses media sosial ia non aktifkan, nomor HP diganti, dan berbagai tindakan penyelamatan lainnya. Tak hanya pinjol, semua teman di kantor maupun kenalan baik lainnya, ia telah berhutang pada mereka, dengan berbagai dalih.

"Yang paling saya sayangkan, dia berani menjual nama orang tuanya, dengan mengatakan mereka sakit dan diminta dikirimi uang. Akhirnya saya pinjamkan uang, karena kasihan," kata Budi, salah seorang teman Adit.

Kini Adit bak terisolasi dari dunia. Ia kehilangan akses komunikasi karena malu dan tak berani muncul di muka umum. Kawan-kawannya juga kehilangan komunikasi dan tidak tahu lagi dimana ia sekarang berada.

Fakta Pinjol dan Investasi Bodong

Satgas Waspada Investasi (SWI) seperti dikutip dari ojk.go.id, sejak 2018 telah memblokir 3.198 fintech lending ilegal. Terbaru, pada April 2021, SWI telah memblokir 86 fintech peer to peer lending (P2P lending) ilegal. 

Daftar P2P lending ilegal dan yang legal, bisa dilihat masyarakat di website OJK. Bahkan OJK tak bosan-bosan menghimbau dan mengingatkan masyarakat, agar berhati-hati dengan uang mereka terutama untuk investasi.

Jika ada yang mengajak masuk bisnis investasi, pastikan sudah terdaftar di OJK. Terdaftar di OJK adalah jaminan aman untuk uang yang telah diinvestasikan.

Menurut Ketua SWI Pusat, Tongam Lumban Tobing, seperti dikutip dari rmoljawatengah.id, total kerugian masyarakat akibat investasi ilegal sejak 2011 sampai dengan 2021 mencapai kurang lebih Rp117,4 triliun. SWI telah melakukan penanganan terhadap 1.053 investasi ilegal, 3.365 Fintech Lending Ilegal, dan 160 gadai illegal.

Modus investasi ilegal yang saat tengah merebak, kata Tongam, diantaranya penawaran investasi dengan modus penanaman pohon jabon dengan pembagian 70% (pemilik pohon) 20% (pemilik tanah) 10%, penawaran investasi dengan imbal hasil tetap seperti produk perbankan, dan money game dengan sistem berjenjang dengan like dan view video aplikasi media sosial Tiktok.

Marak pula penawaran pinjol ilegal yang melakukan kegiatan usaha tanpa seizin OJK dan sering kali melakukan pelanggaran pidana yang merugikan masyarakat diantaranya penipuan dan penggelapan. Tak jarang pula, ditemukan proses penagihan tunggakan pinjaman yang dilakukan dengan penyebaran konten pornografi, pencemaran nama baik, manipulasi data, dan pengancaman.

Terhadap kelompok pinjol ini OJK bersama SWI diantaranya Kominfo dan kepolisian, melakukan pemblokiran terhadap situs-situs pinjol tersebut dan pelanggaran tindak pidananya ditangani oleh kepolisian, pungkas Tongam.

Sementara Kepala Departemen Perlindungan Konsumen,  Agus Fajri Zam mengimbau agar masyarakat terhindar dari jeratan pinjol ilegal, yang paling utama masyarakat harus memastikan 2L, yaitu logis dan legal. Harus diidentifikasi apakah penawaran produk yang disampaikan oleh pelaku usaha tersebut, masuk akal dan sesuai dengan kebiasaan atau peraturan yang berlaku serta mengidentifikasi apakah pelaku usaha dimaksud telah mendapatkan legalitas dari otoritas yang berwenang.

(foto: astrafinancial.co.id)

Peran MOXA Astra Financial

Melihat fakta di atas, maka Astra Financial bisa memainkan perannya untuk memberikan solusi keuangan terbaik, demi masa depan yang lebih cerah. Tentunya bersama MOXA Super App, Astra Financial bisa memberikan itu semua, baik perencanaan investasi maupun pemberian modal usaha.

Dikutip dari astrafinancial.co.id, MOXA memiliki banyak keunggulan sebagai solusi keuangan terbaik. MOXA memiliki sejumlah fitur unggulan seperti conversational chat yang membantu pengguna memilih produk sampai melakukan transaksi dengan bantuan asisten, wishlist, share (social engagement), kalkulator simulasi (pengajuan kredit) guna memudahkan dalam penghitungan estimasi cicilan, hingga pengecekan status pengajuan produk pinjaman multiguna.

Ragam fitur ini semakin menjadikan MOXA sebagai one stop financial services yang kini sudah bisa diunduh melalui Play Store ataupun App Store.

(foto: astrafinancial.co.id)

Direktur Astra Financial, Handoko Liem menjelaskan bahwa sejauh ini pihaknya optimistis akan mencatatkan pertumbuhan pengguna dan transaksi MOXA. Menurutnya, salah satu aspek terpenting dalam transformasi digital adalah memberikan kemudahan bagi semua pengguna dari berbagai segmen untuk mengakses MOXA. Kehadiran fitur unggulan MOXA diharapkan mampu memfasilitasi keinginan pengguna yang mendambakan aplikasi simpel, praktis, dan efisien.

Fitur-fitur dalam aplikasi MOXA juga terbilang “beginner friendly”. Setelah mendaftar, pengguna akan dituntun oleh asisten bernama Mona untuk mengenal lebih jauh tentang produk-produk finansial lengkap dengan perbandingan skema yang paling sesuai kebutuhan. Sedikitnya terdapat tujuh brand perusahaan afiliasi Astra Financial yang tergabung di dalam MOXA antara lain, Astra Credit Companies (ACC), Toyota Astra Finance (TAF), FIFGROUP, Astra Life, Asuransi Astra, Surya Artha Nusantara Finance (SANF), dan MauCash.

Dengan mengusung tagline “Your Life’s Financial Companion”, MOXA berperan sebagai Astra Financial Wealth Hub seluruh layanan/produk yang dimiliki Astra Financial. Pelanggan kini tidak perlu repot berpindah aplikasi karena layanan satu pintu sudah disediakan MOXA. Posisi MOXA semakin diperkuat berkat dukungan dari perusahaan-perusahaan di bawah Astra Financial yang selama belasan tahun telah memberikan pelayanan terbaik di bidang jasa keuangan bagi masyarakat Indonesia.

Manajemen Astra Financial menegaskan, bahwa tidak ada target khusus harus menggaet dana seberapa banyak. Astra Financial berharap dapat tumbuh, karena ini bukan hanya tentang jumlah, tapi bagaimana aplikasi MOXA dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan literasi keuangan dan menjadikan MOXA sahabat yang membantu meraih kemakmuran dalam hidup.

Lupakan Pinjol Ilegal dan Investasi Bodong

Agar MOXA semakin memasyarakat, maka Astra Financial harus berusaha keras, agar MOXA menjadi bagian masyarakat. Buat masyarakat ingat MOXA untuk keperluan pinjol maupun investasi.

Kesan baik dan menyenangkan tentu harus ditanamkan dalam diri masyarakat, sehingga MOXA jadi solusi keuangan terbaik bagi mereka. Ingat pinjaman ataupun investasi, mereka langsung ingat MOXA dan langsung melupakan pinjol ilegal dan investasi bodong.

Tentu MOXA dalam prakteknya jangan pula meniru pelaku pinjol ilegal dan investasi bodong. Lakukan semuanya dengan manusiawi dan sebagai saudara. Berikan solusi, jika nasabah mengalami masalah dalam pembayaran cicilan.

Tidak kalah penting, rajin mendengarkan saran dan kritik membangun dari pelanggan. Jika mereka ingin syariah, layani secara syariah dan permudahlah urusan mereka.

Rajin mendengarkan, merupakan kunci sukses dan usaha yang berkelanjutan. Dengan demikian, masyarakat hanya akan ingat MOXA untuk segala keperluan keuangan terbaik mereka. Masyarakat terbantu dan bisnis MOXA jadi lancar dan sukses. (*)





Share :

Saat ini 0 komentar :