STTIND Padang Jadikan ASN dan Pegawai Swasta Sarjana Lebih Cepat

Monday 17 October 2022 : 18:59
Baca Lainnya
CENDERAMATA - Ketua STTIND Padang, Riko Ervil, menyerahkan cenderamata seusai membuka acara FGD di Hotel Pangeran Beach Padang, Senin (17/10). (hendri nova)

Kabar62.com - STTIND Padang kini menjadi harapan terbaik bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan swasta yang ingin mendapatkan gelar sarjana lebih cepat dari jalur biasa. Cukup kuliah 4-6 semester, maka gelar sarjana sudah bisa mereka dapatkan.

Kuliahnya pun dilakukan Sabtu-Minggu secara online, sehingga dijamin bisa diikuti semua ASN darimanapun mereka bisa mengakses kuliah online. Hebatnya lagi, gelar sarjana tersebut diakui negara.

"Ini sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dan UU Republik Indonesia tahun No.12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi," kata Ketua STTIND Padang, Riko Ervil, seusai membuka acara Focus Group Discussion (FGD) penyusunan/pemutakhiran dokumen rekognisi pembelajaran lampau (RPL) dan pendampingan penyelenggaraan RPL di Hotel Pangeran Beach Padang, Senin (17/10/2022).

Ia mengatakan, RPL memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi setiap individu, untuk menempuh pendidikan formal maupun non formal melalui fasilitas pembelajaran sepanjang hayat, serta memberikan kesempatan penyetaraan terhadap kualifikasi tertentu.

"Jadi maksudnya, jika seorang ASN atau pegawai swasta sudah bekerja namun ijazahnya masih D2 atau D3, dan ingin melanjutkan ke S1. Sementara masa kerjanya sudah tiga tahun, maka semua sertifikat pelatihannya dan pengalaman kerjanya, bisa dikoordinasikan jadi SKS kuliah," tambahnya.

Dengan demikian bisa memperpendek masa studinya. Ini semua sesuai dengan amanat UU. STTIND Padang sendiri sudah menjalankan program ini dan sekarang sudah memasuki tahun ke-2.

"Tahun pertama kemaren kami sebagai penyelenggara dan sekarang mendapat hibah dari DIKTI sebesar Rp96 juta untuk mengembangkan sistem RPL, termasuk seluruh dokumen," ungkapnya.

Saat ini mereka yang ingin mendapatkan ijazah S1 di STTIND Padang, tersedia tiga jurusan yakni Teknik Lingkungan, Teknik Pertambangan, dan Sistem Informasi. Untuk Teknik Industri belum masuk semester sekarang, diperkirakan tahun depan sudah masuk.

"Bagi yang sudah D3, masa pendidikannya sekitar tiga semester. Senior-senior yang sudah menempuh jalur pendidikan ini, ada yang SKS-nya diakui 10 SKS lebih. Semua tergantung pada sertifikat dan pengalaman kerjanya," tuturnya.

Untuk program ini, mahasiswa dipungut uang kuliah berkisar antara Rp5-7.500.000 per semester, tergantung pada prodi yang mereka ikuti. Jadi bagi semua pegawai negeri maupun swasta yang ingin jadi sarjana, sudah bisa mendaftar secara online ke sttind.ac.id, di pendaftaran mahasiswa baru.

"Saat ini di LLDIKTI Wilayah X hanya STTIND Padang satu-satunya yang menjalankan program ini. Sementara untuk PTN di Sumbar, belum ada satupun yang menyelenggarakan program serupa," ujarnya.

Bagi yang ingin segera jadi sarjana, segera siapkan ijazah D2-D3, berikut semua sertifikat dan pengalaman kerja. Saat ini STTIND Padang sudah mencapai kelebihan target yang hanya 60 mahasiswa. Sekarang jumlah mahasiswa baru sudah lebih dari 60.

Sementara Ketua Yayasan Muhammad Yamin Padang, Antonius, berharap semua program yang sudah dibuat STTIND Padang memberikan manfaat yang besar ke depannya.
 
"Sempurnakan RPL kita agar nanti menjadi lebih sempurna," katanya.

Sedangkan Elmawati, PIC (Person in charge) RPL STTIND Padang mengatakan, peserta FGD ada 29 peserta dari berbagai stakeholder, PTS, dan lainnya, dengan narasumber dari Universitas IKIP Veteran.

"Output yang kami harapkan, peserta bisa menyampaikan pada pimpinan dan rekan kerjanya, akan program cepat jadi sarjana yang dimiliki STTIND Padang dari jalur RPL," katanya.

Ia berharap makin banyak pegawai negeri maupun swasta yang belum sarjana, mendapatkan manfaat dari program RPL STTIND Padang. Mereka tidak usah kuatir, karena ijazah sarjana yang akan mereka miliki, diakui negara dan bisa digunakan untuk kenaikan pangkat, gaji, dan kepentingan lainnya. (Hendri)
Share :

Saat ini 0 komentar :