Baca Lainnya
Kabar62.com - Jelang gencatan senjata antara pejuang kemerdekaan Palestina dan penjajah zionis Israhell laknatullah 'alaih, beberapa saksi mata di sisi Mesir seperti dikabarkan akun Telegram Gaza Live, menyebutkan sejumlah besar truk bermuatan obat-obatan, makanan dan bantuan kemanusiaan sedang menuju ke penyeberangan Rafah dari sisi Mesir.
Hal ini diyakini merupakan salah satu ketentuan perjanjian yang akan dilaksanakan, Kamis (23/11/2023) yang menyatakan sejumlah tahanan Israel yang ditahan oleh kelompok pejuang kemerdekaan Palestina akan dibebaskan dan gencatan senjata akan mulai berlaku.
Ke-50 sandera yang akan dibebaskan Hamas adalah perempuan dan anak-anak.
Sementara situs web Politico menyatakan, "Seorang pejabat senior di pemerintahan AS mengatakan bahwa tidak ada perasaan bahwa gencatan senjata akan berubah menjadi gencatan senjata yang lebih lama, karena pemerintah khawatir tentang “konsekuensi yang tidak diinginkan” dari gencatan senjata tersebut.
Hal itu akan memungkinkan para jurnalis untuk bergerak lebih banyak secara luas di Gaza, dan dengan demikian dapat memberikan lebih banyak pencerahan mengenai kehancuran yang terjadi. Konsekuensinya tentu akan mengarah pada “perubahan opini publik terhadap Israel”; Menurut dia.
Gedung Putih menyatakan, "Berdasarkan kesepakatan pembebasan sandera, kita akan melihat peningkatan signifikan dalam aliran bantuan kemanusiaan ke warga Gaza.
"Kami akan terus mendukung Israel dan memastikan bahwa Israel mempunyai kemampuan yang diperlukan untuk mengejar Hamas," ucap sumber tersebut. (*)
Saat ini 0 komentar :