Baca Lainnya
Ketakutan begitu menghantui Pemerintah, sehingga harus mengorbankan shalat lima waktu di masjid. Pemerintah juga menginstrukkan penggantian kalimah azan pada kata 'hayya 'alasholah - marilah shalat' dan 'hayya 'alal falaah - marilah raih kemenangan' menjadi 'shalluu fi rihaliku - shalatlah di rumahmu'.
Seperti diberitakan anews.com.tr, pihak berwenang Kuwait untuk sementara waktu menutup masjid dan mengamandemen adzan sebagai bagian dari upayanya untuk membendung penyebaran Coronavirus baru.
Pihak berwenang di negara Teluk itu untuk sementara menunda shalat lima waktu dan shalat Jumat setiap minggu di masjid-masjid, sebagai bagian dari perjuangannya melawan penyakit.
Otoritas kesehatan di Kuwait telah melaporkan 100 kasus virus corona di negara itu.
Awal pekan ini, pemerintah Kuwait mengumumkan serangkaian langkah untuk mengekang wabah, termasuk penutupan lembaga akademik selama dua minggu lagi dan penangguhan semua kegiatan olahraga sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Negara Teluk juga telah berhenti mengeluarkan visa ke negara-negara yang terkena virus itu, yang muncul di Cina Desember lalu dan sejak itu menyebar ke 129 negara dan wilayah.
Jumlah kematian global sekarang lebih dari 5.400, dengan lebih dari 146.000 kasus dikonfirmasi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, yang menyatakan wabah sebagai "pandemi". (*)
Saat ini 0 komentar :