SD Sabbihisma Wisuda 125 Hafiz

Sunday 1 March 2020 : 17:24
Baca Lainnya
SERAHKAN SERTIFIKAT - Ketua Yayasan Fahmul Quran, H.Zulkifli Imam Said (tengah), didampingi pengurus lainnya, Zaitul Ikhwan (kanan) dan Zaitul Ikhsan (kiri), menyerahkan sertifikat tahfizd pada 120 anak, Minggu (1/3). (hendri nova)
Kabar62.com - SD Sabbihisma sukses mewisuda 125 hafiz dan langsung menyerahkan sertifikat tahfizd Quran juz 30. Penyerahan sertifikat dipimpin langsung Ketua Yayasan Fahmul Quran, H.Zulkifli Imam Said, didampingi pengurus lainnya, Zaitul Ikhwan dan Zaitul Ikhsan.

Menurut H.Zulkifli, anak-anak sekarang sangat luar biasa, karena 100 persennya bisa menjadi hafiz, minimal satu juz. Awalnya ia mengira hanya sekitar 70 persen saja anak yang memiliki kemampuan menghafal Quran.

"Sebanyak 125 anak ini sukses berkat usaha kita bersama. Tak hanya guru di sekolah, tapi juga adanya keseriusan orang tua yang membantu hafalan anaknya di rumah, sehingga di sekolah tinggal setor saja," katanya seusai acara penyerahan sertifikat di SD Sabbihisma II Tunggul Hitam, Senin (1/3).

Ia mengatakan, Sabbihisma sudah melakukan wisuda lebih dari 20 kali. Dari tahun ke tahun terus ada peningkatan, di mana anak mulai menghafal Quran sejak kelas satu SD.

"Dulu programnya dimulai saat anak berada di kelas IV. Namun ternyata siswa kelas I, sudah banyak pula yang menghafal. Jadinya kami terima dengan rasa bangga dan senang hati," ujarnya.

Peningkatan lainnya, anak-anak menghafal Quran sekaligus dengan artinya,  sehingga lebih lama ingat hafalannya dalam diri si anak. Untuk siswa Kelas I, mereka hanya ditargetkan enam surah saja.

"Jika ada anak yang memiliki kemampuan istimewa dalam menghafal, kami berikan ia guru khusus yang akan membina. Anak-anak istimewa ini jumlahnya sekitar 7 persen, dan rata-rata tamat SD bisa hafal lima juz," ungkapnya.

Terkait anak-anak yang lemah hafalannya, akan dibantu dengan mendatangi orang tuanya, sehingga menjadi lebih baik. Sekolah dan rumah harus sejalan dalam mendidik anak.

Yayasan  dan majelis guru selalu mendoakan anak-anak, agar menjadi anak yang shaleh dan shalehah. Jika Indonesia banyak anak shaleh dan shalehah, di masa datang akan lahir pemimpin yang takut kepada Allah.

"Dimanapun mereka bekerja ataupun berusaha nantinya, akan menjadikan ketaqwaan sebagai pegangan hidupnya. Di sanalah Indonesia nantinya akan memperoleh keberkahan dari langit dan bumi," ujarnya.

Sekarang Indonesia jadi begini, karena banyaknya orang yang loba dan tamak. Mereka hidup di dunia dengan zalim, sehingga banyak orang yang teraniaya.

Ia menyarankan setelah tamat SD, melanjutkan ke SMP Sabbihisma. Nanti bisa melanjutkan lagi ke SMA Sabbihisma. Khusus SMA, Sabbihisma tak menerima lulusan lain selain dari SMP Sabbihisma saja, dengan tujuan untuk memudahkan kelanjutan pendidikan iman dan ketaqwaan anak-anak. (*)





Share :