Baca Lainnya
Kabar62.com - STMIK Indonesia Padang mendukung penuh para mahasiswa yang memilih tetap bertahan di Padang, mematuhi himbauan Pemerintah Daerah agar tidak pulang kampung. Pihak kampus memberi dukungan berupa pemberian paket sembako, untuk modal mereka bertahan di ibukota.
Pemberian paket sembako diserahkan langsung oleh Yayasan Amal Bakti Mukmin Padang di wakili oleh Ismail Gusman, didampingi Ketua STMIK Indonesia Padang Prof. Dr.-Ing Hairul Abral, dan pejabat STMIK Indonesia Padang lainnya.
"Bantuan sembako ini untuk mengurangi beban mahasiswa, mudah-mudahan dapat meringankan beban mental mereka karena dalam situasi ini jauh dari orang tua," kata Hairul Abral, di sela-sela acara penyerahan bantuan di Kampus STMIK Indonesia Padang, Selasa (21/04/2020).
Ia mengatakan, untuk bantuan berikutnya akan dilihat situasinya lebih dulu. Setidaknya saat ini terdata 38 mahasiswa yang memilih bertahan di Padang.
"Mereka tidak hanya dari Sumatera Barat, tapi juga dari provinsi lainnya," tambahnya.
Terkait perkuliahan, kampus melakukan kuliah jarak jauh dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI). Mahasiswa sendiri sudah terbiasa dengan cara kuliah seperti itu.
"Semoga keadaan ini cepat berlalu dan kita bisa kuliah lagi seperti biasa, aaamiiinnn," harapnya.
Mahasiswa sendiri setelah mengambil paket sembako yang diberikan kampus untuk mereka, langsung bergegas kembali ke kos masing-masing. Mereka tampak bercengkrama sebentar dengan teman-teman yang sudah lama tak bersua, terhitung sejak harus melakukan program di rumah saja. (*)
Pemberian paket sembako diserahkan langsung oleh Yayasan Amal Bakti Mukmin Padang di wakili oleh Ismail Gusman, didampingi Ketua STMIK Indonesia Padang Prof. Dr.-Ing Hairul Abral, dan pejabat STMIK Indonesia Padang lainnya.
"Bantuan sembako ini untuk mengurangi beban mahasiswa, mudah-mudahan dapat meringankan beban mental mereka karena dalam situasi ini jauh dari orang tua," kata Hairul Abral, di sela-sela acara penyerahan bantuan di Kampus STMIK Indonesia Padang, Selasa (21/04/2020).
Ia mengatakan, untuk bantuan berikutnya akan dilihat situasinya lebih dulu. Setidaknya saat ini terdata 38 mahasiswa yang memilih bertahan di Padang.
"Mereka tidak hanya dari Sumatera Barat, tapi juga dari provinsi lainnya," tambahnya.
Terkait perkuliahan, kampus melakukan kuliah jarak jauh dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI). Mahasiswa sendiri sudah terbiasa dengan cara kuliah seperti itu.
"Semoga keadaan ini cepat berlalu dan kita bisa kuliah lagi seperti biasa, aaamiiinnn," harapnya.
Mahasiswa sendiri setelah mengambil paket sembako yang diberikan kampus untuk mereka, langsung bergegas kembali ke kos masing-masing. Mereka tampak bercengkrama sebentar dengan teman-teman yang sudah lama tak bersua, terhitung sejak harus melakukan program di rumah saja. (*)
Saat ini 0 komentar :