Beijing Katakan Penduduk Bisa Bebas Masker

Friday 21 August 2020 : 23:33
Baca Lainnya
Orang-orang menunggu di halte bus di Central Business District (CBD) menyusul merebaknya penyakit coronavirus (COVID-19) di Sanlitun di Beijing, Cina 20 Agustus 2020. (REUTERS / Thomas Peter. diambil dari anews.com.tr)

Kabar62.com - Ini adalah kedua kalinya otoritas kesehatan Beijing melonggarkan pedoman tentang pemakaian masker di ibu kota, yang sebagian besar telah kembali normal setelah dua putaran penguncian membuatnya terhenti. Otoritas kesehatan di ibu kota China, Beijing, seperti diberitakan anews.com.tr, telah menghapus persyaratan bagi orang-orang untuk memakai masker di luar ruangan, aturan pelonggaran lebih lanjut yang bertujuan mencegah penyebaran virus korona baru, setelah kota itu melaporkan 13 hari berturut-turut tanpa kasus baru. Meskipun pedomannya longgar, sebagian besar orang terus mengenakan masker di Beijing pada hari Jumat. Beberapa mengatakan masker membuat mereka merasa aman, sementara yang lain mengatakan tekanan sosial untuk memakai masker juga menjadi faktor penyebabnya. "Saya pikir saya bisa melepas masker saya kapan saja, tapi saya harus melihat apakah orang lain menerimanya. Karena saya takut orang akan takut jika mereka melihat saya tidak memakai masker," seorang wanita Beijing berusia 24 tahun bermarga Cao mengatakan kepada Reuters. Ini adalah kedua kalinya otoritas kesehatan Beijing melonggarkan pedoman tentang pemakaian masker di ibu kota, yang sebagian besar telah kembali normal setelah dua putaran penguncian membuatnya terhenti. Pusat Pengendalian Penyakit kota Beijing pertama kali mengatakan penduduk bisa pergi tanpa masker di area luar ruangan pada akhir April, meskipun aturan itu dengan cepat dibatalkan pada bulan Juni setelah wabah baru di pasar grosir besar di selatan kota. China telah melaporkan tidak ada kasus baru yang ditularkan secara lokal di daratan selama lima hari setelah berhasil mengendalikan gejolak di ibu kota, Xinjiang, dan di tempat lain. Para ahli mengatakan kunci keberhasilan negara dalam mengendalikan penyakit ini adalah penegakan aturan lokal yang ketat, termasuk mengenakan masker, karantina rumah wajib, dan berpartisipasi dalam pengujian massal. Pihak berwenang melaporkan 22 kasus impor di daratan pada 20 Agustus, dan telah menutup perbatasannya untuk sebagian besar warga negara non-China. Negara ini telah melaporkan total 84.917 kasus sejak wabah dimulai. (*)
Share :

Saat ini 0 komentar :