BI Bertekad Jadikan Ekonomi Syariah Sumbar Nomor Satu di Sumatera

Thursday 13 July 2023 : 14:55
Baca Lainnya
LEPAS BALON - Gubernur Sumbar H.Mahyeldi Ansharullah dan Kepala Perwakilan BI Sumbar, Endang Kurnia Saputra, melepas balon tanda dimulainya Fesyar dan Festival Ekonomi Digital 2023 di Pelataran Jam Gadang Bukittinggi, Kamis (13/7). (Hendri Nova)

Kabar62.com - Bank Indonesia (BI) bertekad menjadikan ekonomi syariah Sumatera Barat (Sumbar) nomor satu di Sumatera. Tekad tersebut diwujudkan dengan terus memperluas penerapan ekonomi syariah, pusat halal, dan hal-hal pendukung lainnya.

Tekad ini dikemukakan Kepala Perwakilan BI Sumbar, Endang Kurnia Saputra, seusai membuka secara resmi Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) dan Festival Ekonomi Digital 2023 di Pelataran Jam Gadang Bukittinggi, Kamis (13/7). Acara juga dihadiri Gubernur Sumbar H.Mahyeldi Ansharullah, Walikota Bukittinggi, H.Erman Safar, dan tamu undangan lainnya.

"Harapan kami dengan terselenggaranya acara ini merupakan pemantik dan semangat awal dan upaya bersama kita, untuk terus mengembangkan ekonomi syariah dan ekonomi digital di Sumbar," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan juga merupakan bentuk kepedulian dan komitmen KPwBI Sumbar untuk terus mendorong pengembangan ekonomi syariah dan ekonomi digital di Sumbar, khususnya dalam rangka mendorong kemandirian masyarakat seperti kegiatan kewirausahaan dan UMKM yang berbasis syariah, mendorong pengembangan model usaha syariah melalui halal value chain dan peningkatan halal lifestyle, pemberdayaan kemandirian ekonomi pesantren serta peningkatan akseptasi transaksi digital (QRIS).

"Terkait adanya biaya 0,3 persen yang dikenakan di setiap transaksi QRIS, itu nilainya kecil sekali," tambahnya.

Besaran kegiatan meliputi Sharia Digital Forum dan Sharia Digital Competition, dengan cakupan kegiatan Sharia Economic Digital Forum dengan tema utama yaitu “Sinergi dan Kolaborasi dengan Dukungan Digitalisasi dalam Penguatan Pemberdayaan Usaha Syariah untuk Pemulihan Ekonomi Nasional.

Selanjutnya Sharia Digital Fair & Competition, lebih difokuskan untuk pencapaian kemajuan ekonomi syariah lokal Sumbar yang dikemas dalam bentuk pameran dan perlombaan.
Antaranya pesantren unggulan, lembaga ZISWAF unggulan, wirausaha muda wirausaha syariah, lomba dakwah antar pesantren, IN2MOTIONFEST, MTQ. Lomba konten Eksyar, video kreasi nasyid, digital amazing race, tari kreasi Islami, lomba Barista, dan lomba fotografi selama kegiatan.

Seluruh kegiatan bertujuan untuk mendorong pencapaian Indeks Capaian Kinerja KPwBI Sumbar, mencakup persentase perluasan pengguna dan transaksi QRIS, terdiri dari jumlah pengguna QRIS, jumlah volume transaksi QRIS; dan literasi dalam rangka peningkatan transaksi digital.

Selanjutnya naiknya tingkat pemahaman terhadap cinta, bangga, paham Rupiah, kualitas program pengembangan UMKM di daerah.
Penguatan jaminan produk halal melalui sertifikasi halal RPH/U, pembentukan halal center; dan jumlah produk pelaku usaha syariah tersertifikasi layak halal.

"Juga penguatan ekosistem nasional dan ekspor halal hub, melalui fasilitasi pelaku usaha syariah (UMKM syariah) komoditas fashion dan/atau pangan halal yang lolos IKRA," tuturnya.

Pada acara pembukaan Festival Ekonomi Syariah dan Festival Ekonomi Digital terdapat beberapa kegiatan diantaranya pengukuhan kepengurusan HEBITREN di Sumbar, pemberian sertifikasi halal kepada 300 UMKM bekerjasama dengan PT. Succofindo, penandatanganan Perjanjiaan kerjasama dengan ponpes dalam pengembangan usaha bisnis pesantren. (*)



Share :

Saat ini 0 komentar :