Baca Lainnya
INDIA - Teror terhadap Muslim India dan usaha yang mereka miliki terus berlanjut di India, tanpa ada tindakan keadilan dari pihak kepolisian. Terkesan masa radikal dan toleran itu didukung penuh polisi India, sehingga berani bertindak sewenang-wenang, lalu membagikannya di media sosial.
Sepertinya yang dibagikan akun X @TheMuslim786, sebuah video memperlihatkan segerombolan massa radikal dan intoleran merusak toko-toko milik orang Islam, dengan melakukan pelemparan batu.
"Lokasi: Mandsaur, Madhya Pradesh, Tanggal 16 September 2024. Hindutvawadis mengidentifikasi toko-toko milik Muslim dan merusaknya," cuitnya.
Massa radikal yang membawa kayu panjang, juga melakukan pengrusakan pada kendaraan yang parkir di depan toko. Tak satupun orang Islam yang berani keluar melakukan perlawanan ataupun sekedar menyelematkan harta benda miliknya.
Di sisi lain, pelecehan dan penyiksaan juga dilakukan polisi India pada tahanan beragama Islam, mirip dengan yang dilakukan penjajah Israhell laknatullah 'alaih pada tahanan Palestina.
Pada video yang dibagikan, tampak seorang wanita bercadar menceritakan nasib suaminya yang ditahan polisi India.
"Lokasi: Surat, Gujarat. Pria Muslim ditelanjangi dan dipukuli dan slogan Jai Shri Ram dikibarkan. Penjara Pusat Lajpore, perempuan tersebut saat berbincang dengan suaminya menceritakan tentang penyiksaan yang dilakukan di dalam penjara, antara lain melemparkan teh panas, memaksanya melakukan sit-up dalam keadaan telanjang, memaksanya memakai sandal, dll," cuitnya.
Upaya untuk memfitnah umat Islam di India, juga terus dilakukan secara masif. Tak hanya laki-laki, namun perempuan Hindu juga ikut melakukannya dengan berpura-pura menjadi Muslim, memakai cadar dan memakai gamis.
"Lokasi: Hyderabad. Konspirasi besar untuk mencemarkan nama baik perempuan Muslim.
Shruti, seorang gadis Hindu yang mengenakan burqa dan hijab berpartisipasi dalam unjuk rasa penyelaman Ganesha bersama seorang anak laki-laki Hindu.
Mereka ingin menunjukkan seorang wanita Muslim berpartisipasi dalam peneggelaman Ganesha bersama seorang anak laki-laki Hindu tetapi rencana tersebut tidak berhasil. Baik laki-laki maupun perempuan berasal dari Warangal," lanjutnya.
Terhadap fenomena ini, Muslim ini memperingatkan satu sama lain, agar segera membuat pertahanan yang kokoh dengan melakukan pelatihan menghadapi semua kemungkinan yang ada. Teror pada Muslim India akan terus berlanjut, selama pemerintahan sektarian di bawah Narendra Modi masih berkuasa di India. (Hendri)
Saat ini 0 komentar :