Pasar Saham Indonesia dalam Tren Optimis

Friday, 26 September 2025 : 14:04
Baca Lainnya
FOTO BERSAMA - Para petinggi pasar modal Indonesia, foto bersama di sela-sela acara Workshop Wartawan Daerah 2025 di Old Town Padang, Kamis (25/9). (Hendri Nova)

Padang - Pasar saham di Indonesia sedang dalam tren optimis (bullish), ditandai dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berhasil mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, dengan mencapai angka 8.100. IHSG merupakan gambaran dari keseluruhan saham yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia.

Menurut Kepala Divisi Riset BEI, Verdi Ikhwan saat Workshop Wartawan Daerah 2025 bertajuk "Market Update", bertempat di Old Town Padang, Kamis (25/9), tren IHSG saat ini berada di level tertinggi sepanjang sejarah, menunjukkan bahwa pasar modal kita sedang sangat positif.

"Pertumbuhan IHSG secara year-to-date mencapai sekitar 14%. Kondisi ini membuat investor, terutama investor ritel yang mendominasi hampir 51% pasar, sedang merasakan keuntungan yang signifikan," ungkapnya.

Selain itu, kapitalisasi pasar juga mencapai angka yang fantastis, yaitu Rp14.632 triliun. Angka ini mencerminkan nilai dari 954 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Dengan kapitalisasi pasar sebesar ini, pasar modal Indonesia semakin menarik bagi investor lokal maupun asing," jelasnya.

Dengan begitu, Verdi berharap, tren positif ini dapat terus berlanjut dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sementara Direktur Perdagangan dan Pengawasan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy mengatakan, Bursa Efek Indonesia terus memperkuat literasi dan edukasi investor lokal di Sumatera Barat seiring dengan peningkatan jumlah investor yang signifikan.

"Jumlah investor di Sumatera Barat mencapai 238.000, menunjukkan potensi besar, meskipun masih kecil dibandingkan total penduduk. Secara nasional, investor pasar modal telah mencapai lebih dari 17 juta, dengan transaksi harian mencapai Rp15,27 triliun, di mana hampir 50% berasal dari investor ritel," paparnya.

Selain investor, BEI juga terus memberikan edukasi kepada wartawan sebagai mitra dalam menyampaikan informasi yang akurat dan terpercaya. Program Sekolah Pasar Modal juga diperluas untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang produk dan mekanisme pasar modal.

"Kami berharap kerjasama yang baik dengan media dapat terus berlanjut dan semakin kuat dalam membangun pasar modal yang sehat," harapnya. 

Sedangkan Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumatera Barat, Early Saputra mengatakan, jumlah investor asal Sumbar se-Indonesia angkanya jauh lebih tinggi lagi. Apalagi jiwa pedagang dalam diri orang Minang, membuka mereka juga eksis di pasar modal.

"Rata-rata orang Minang itu suka trading, seperti jualan cabai di pasar. Beli sekarang maka harus dijual lagi sekarang, pulang bawa untung berlipat," ujarnya.

Meski tingkat literasi keuangan masyarakat Sumbar masih menempati posisi lima terendah dari bawah, itu merupakan PR agar mereka makin paham literasi keuangan. Pihaknya akan terus mendidik, terutama gen-Z, karena merekalah generasi Minang masa depan yang literasi keuangannya harus terus diperkaya. (Hendri)




Share :

Saat ini 0 komentar :