Keren... Investor Pasar Modal Terus Meningkat, IHSG Pecahkan Rekor

Wednesday, 15 October 2025 : 14:03
Baca Lainnya

MENINGKAT - Jumlah investor Pasar Modal Indonesia terus meningkat, IHSG pecahkan rekor penutupan tertinggi sebanyak 12 kali, sepanjang 2025. (Hendri Nova)

Padang - Keren... Jumlah investor Pasar Modal Indonesia terus mengalami peningkatan fantastis. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pencapaian signifikan dalam perkembangan pasar modal Indonesia hingga pertengahan Oktober 2025. Jumlah investor pasar modal terus menunjukkan tren positif, sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan rekor penutupan tertinggi sebanyak 12 kali, sepanjang tahun ini.

Per 14 Oktober 2025, jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai 18.909.870 Single Investor Identification (SID), meningkat lebih dari 27% atau 4.038.231 Investor dibandingkan akhir tahun sebelumnya. Lonjakan ini turut didorong oleh peningkatan partisipasi investor ritel dan edukasi pasar modal yang masif di berbagai daerah.

"IHSG ditutup pada level 8.066,522, meski mengalami koreksi harian sebesar -1,95%, indeks ini tetap mencatatkan pertumbuhan +13,94% secara year-to-date (YTD). Sepanjang tahun 2025, IHSG telah mencetak 12 kali rekor penutupan tertinggi (all-time high), mencerminkan optimisme investor terhadap prospek ekonomi nasional dan kinerja emiten," kata Kepala Kantor Perwakilan BEI Sumatera Barat, Early Saputra, Rabu (15/10).

Ia mengatakan, nilai transaksi harian pada 14 Oktober tercatat sebesar Rp31,96 triliun, dengan rata-rata nilai transaksi harian tahun berjalan mencapai Rp16,14 triliun. Kapitalisasi pasar berada di kisaran Rp15.179 triliun, menunjukkan stabilitas dan daya tarik pasar modal Indonesia di tengah dinamika global.

Pencapaian ini merupakan hasil sinergi antara regulator, pelaku industri, dan masyarakat dalam mendorong inklusi keuangan serta memperkuat ekosistem investasi di Indonesia.

Sementara beberapa perkembangan lainnya dari dalam negeri yaitu defisit APBN September 2025 melebar menjadi 1,56% PDB atau Rp371,5 triliun. Posisi tersebut melebar jika dibandingkan dengan posisi defisit APBN di Agustus 2025 yang sebesar 1,35% PDB.

Realisasi belanja negara hingga September 2025 mencapai Rp2.234,8 triliun atau setara 63,4% dari outlook. Sementara pendapatan negara mencapai Rp1.863,3 triliun atau setara 65% dari outlook.

Penyaluran kredit Agustus 2025 tumbuh 7,56% (yoy) mencapai Rp8.075 triliun. Angka ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan kredit pada Juli 2025 yang tercatat 7,03% (yoy).

Dana pihak ketiga perbankan naik 8,51% (yoy) menjadi Rp9.385,8 triliun. Likuiditas industri tetap kuat dengan rasio alat likuid terhadap DPK sebesar 27,25%, jauh di atas ambang batas ketentuan.

Kemenkeu telah membentuk Tim Percepatan Program Pembangunan Unggulan untuk dorong investasi. Tim ini akan menangani langsung hambatan investasi dan aduan pelaku usaha, guna mempercepat realisasi proyek strategis serta mendukung pertumbuhan ekonomi di atas 5,5%. (Febri)
Share :

Saat ini 0 komentar :