Penyaluran Kredit Baru Meningkat

Friday 17 March 2023 : 15:22
Baca Lainnya


Kabar62.com - Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Februari 2023 terindikasi meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Februari 2023 yang tercatat positif sebesar 66,7%, berbalik dari SBT pada bulan sebelumnya yang tercatat negatif sebesar -7,2%. 

Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain. Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru terindikasi meningkat pada seluruh jenis kredit.

"Sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit baru oleh perbankan, permintaan pembiayaan korporasi pada Februari 2023 juga terindikasi tumbuh positif dengan SBT sebesar 9,4%," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono, seperti dalam rilis yang diterima Jumat (17/3).

Ia mengatakan, mayoritas pembiayaan terutama bersumber dari dana sendiri, diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik dan pinjaman/utang dari perusahaan induk. Selain itu, kebutuhan pembiayaan korporasi terhadap kredit baru dari perbankan dalam negeri juga terindikasi meningkat dibanding bulan sebelumnya.

Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi relatif stabil pada Februari 2023. Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa Kredit Multi Guna dan memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan. 

"Adapun sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing," tambahnya.

Sementara berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BTS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2023 meningkat dari 3,88 miliar dolar AS pada Januari 2023 menjadi 5,48 miliar dolar AS. BI memandang perkembangan ini positif bagi upaya untuk terus menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. 

Ke depan, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas lain, guna semakin meningkatkan ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Surplus neraca perdagangan Februari 2023 utamanya didorong berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas. Neraca perdagangan nonmigas tercatat surplus 6,70 miliar dolar AS didukung oleh tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas sebesar 20,21 miliar dolar AS. 

Ekspor nonmigas yang tetap kuat, terutama bersumber dari peningkatan ekspor produk manufaktur seperti mesin dan perlengkapan elektrik, dan ekspor berbagai produk kimia. Kenaikan ekspor nonmigas juga tercatat pada komoditas berbasis sumber daya alam, seperti CPO, timah, serta besi dan baja, seiring harga komoditas global yang masih tinggi. 

Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap tinggi dan menjadi kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia. Selain ekspor nonmigas, surplus neraca perdagangan juga dipengaruhi sedikit menurunnya defisit neraca perdagangan migas dari 1,42 miliar dolar AS pada Januari 2023, menjadi 1,22 miliar dolar AS pada Februari 2023. (*)


Share :

Saat ini 0 komentar :